Jakarta (ANTARA) - Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimudin menyebutkan bahwa konsep pembangunan IKN "forest city" disiapkan untuk menjadi contoh tata kelola pemerintah bukan hanya bagi kota-kota di Indonesia tetapi skala dunia.
"Kami membangun IKN ini kan tidak ada contohnya, tapi kami membangun kota yang berkelas sehingga IKN ini akan menjadi contoh bukan saja dalam tata kelola pemerintahan di Indonesia tapi juga tata kelola kota untuk dunia," kata Alimudin dalam ASN Festival 2024, di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa pembangunan IKN ditargetkan menjadi contoh dan teladan dalam tata kelola pemerintahan di Indonesia dan internasional. IKN akan dirancang dengan konsep forest city, yang mengintegrasikan lingkungan alami dengan pembangunan perkotaan modern.
Baca juga: OIKN jadikan kearifan lokal Kaltim sebagai desa wisata dan museum hidup seperti Bali
Konsep itu untuk menciptakan kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, menekankan pentingnya ruang hijau dan ekosistem alami di tengah perkembangan kota.
Dia mencontohkan konsep forest city, di mana dari 250.000 hektare luas IKN, hanya sekitar 6.600 hektare atau 25 persen luas lahan tersebut digunakan untuk pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Sedangkan sisa lahannya dilakukan penghijauan.
Pembangunan KIPP juga dilakukan di Hutan Tanaman Industri (HTI) bekas perusahaan yang memiliki tanaman ekaliptus. Pihaknya juga mengklaim tidak melalukan perambahan hutan.
"Di situ kami membangun, bukan merambah hutan umum, ini berkali-kali kita sampaikan, sehingga potensi pengerusakan hutan saya pikir tidak ada. Karena memang di setiap enam tahun (ekaliptus) dipanen dijadikan kertas. Di situlah kita membangun di pusat pemerintahan," ujarnya.
Baca juga: Sejumlah fasilitas di IKN Kaltim sudah siap sambut kedatangan ASN yang akan bertugas
Alimudin menuturkan bahwa dengan konsep forest city, OIKN berharap IKN dapat menciptakan nol emisi karbon pada tahun 2045.