Mataram (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan kebakaran lahan yang terjadi di kawasan Gunung Rinjani tepatnya di jalur pendakian melalui Aik Berik, Lombok Tengah, diduga akibat cuaca yang sangat panas.
"Bencana kebakaran lahan kawasan Gunung Rinjani itu diduga dipicu faktor cuaca panas pada musim kemarau 2024," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Dwi Pangestu di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan lokasi kebakaran lahan terletak pada koordinat 08°25'42,44 Lintang Selatan (LS) dan 116°24'04,96 Bujur Timur (BT) dengan perkiraan luas kawasan yang terbakar sekitar 31 hektare dan api telah padam.
"Vegetasi yang terbakar adalah rumput, alang-alang, dan Cemara Gunung," katanya.
Baca juga: Kebakaran lahan di hutan Gomongan kawasan Gunung Rinjani NTB capai 55 hektare
Baca juga: Ini luas lahan yang terbakar di Taman Nasional Gunung Rinjani
Baca juga: Kawasan hutan di TNGR Lombok NTB alami kebakaran
Sebelumnya Balai TNGR NTB menurunkan petugas untuk melakukan pengecekan dan pemadaman kebakaran lahan di kawasan Gunung Rinjani pada Senin (18/6).
"Tim dari Resort Aik Berik pagi ini persiapan menuju lokasi titik api atau lokasi kebakaran," kata Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR Budi Soesmardi.
Ia mengatakan kebakaran itu terjadi pada Minggu (16/06) sore, setelah terlihat titik api atau kepulan asap dari Danau Segara Anak. Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan, karena tim belum sampai ke lokasi kebakaran.
"Lokasi diperkirakan di jalur pendakian Aik Berik Lombok Tengah," katanya.