Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di DKI Jakarta berada dalam kategori tidak sehat berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, pada Minggu pagi.
Berdasarkan pantauan pada pukul 06.53 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada pada kategori tidak sehat dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 berada di angka 160.
Situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini tersebut pun mencatatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat keempat terburuk di dunia.
Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Delhi, India dengan indeks kualitas udara di angka 333, diikuti Kathmandu, Nepal di angka 176, kemudian Addis Ababa, Etiopia di angka 166.
Baca juga: Kualitas udara DKI jadi yang terburuk keempat di dunia pada Sabtu pagi
Baca juga: Kualitas udara Jakarta pada Senin masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif
Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni PIK, Puri Indah, Jeruk Purut Pasar Minggu, Cilandak Barat serta Kemang.
Masyarakat pun direkomendasikan untuk menghindari aktivitas di luar ruangan, mengenakan masker saat di luar, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, serta menyalakan penyaring udara.
Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan untuk polusi udara PM2,5 berada pada kategori sedang dengan indeks di angka berkisar antara 74-98.
Baca juga: Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat pada Sabtu pagi
Kategori sedang berarti tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif.
Kualitas udara DKI Jakarta berdasarkan data IQAir masuk kategori tidak sehat di Minggu pagi
Minggu, 5 Mei 2024 9:33 WIB