Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno telah melakukan audiensi dengan
Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) dan Komisi Pelindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait maraknya kasus anak-anak yang disebabkan pengaruh gim online yang mengandung kekerasan seperti Free Fire.
LPAI meminta pemerintah untuk memblokir game online yang mengandung kekerasan. Sebab, gim tersebut dapat merusak tumbuh kembang anak-anak sebagai aset bangsa.
"Jadi pak Sandi sebagai Ketua Pelaksana Harian Percepatan Industri Gim Nasional tetap harus berkoordinasi dgn Kemenkominfo sebagai eksekutor. Dari kami memberikan masukan mungkin distribusi gim online tersebut harus dipikir ulang, jika memang lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Jika tidak ada manfaatnya dan banyak mudharat bisa diblokir saja," ujar Sekretaris Umum LPAI Titik Suharyati dalam keterangannya, Sabtu.
Titik mengungkapkan banyak anak-anak yang didampingi LPAI memiliki kasus ataupun korban dari game online yang mengandung kekerasan. Meskipun, lanjutnya, game-game ini memberikan pendapatan kepada negara tetap harus dilihat manfaatnya.
"Sebagus apapun game online yang diproduksi, tetapi menimbulkan efek yang tidak baik untuk anak-anak dan merusak pertumbuhan anak-anak ada baiknya diblokir saja," katanya.
Ketika ditanya apakah Sandiaga setuju dengan rekomendasi LPAI dan KPAI untuk memblokir gim Free Fire, Titik menjawab, “Iya (diblokir) jika memang mengandung kekerasan. Tetapi juga semuanya harus dipikirkan, banyak manfaatnya tetapi malah menghambat tumbuh kembang anak untuk apa diproduksi.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyoroti dampak dari game online dalam perkembangan ekonomi digital dan kreatif bagi anak-anak. Hal itu sesuai dengan diskusi dan kesepakatan dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
Dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (2/5), Sandiaga Uno mengakui bahwa dampak gim online menimbulkan kekerasan atau violence dan juga kecanduan bagi anak-anak. Dia menyebutkan salah satunya yakni gim online Free Fire.
Sandiaga Uno mendapatkan berbagai laporan dari para orangtua yang mengeluh anaknya kecanduan game tersebut. Salah satunya, orangtua yang memegang tangannya ketika Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Bogor, Jawa Barat.
"Pengalaman juga, tangan saya dipegang ibu-ibu di Bogor, menyampaikan anaknya kecanduan main gim free fire, merusak masa depannya, Karena dia mulai pinjam uang dari teman-temannya, menghabiskan dana yang banyak," katanya.