Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memberikan konsultasi pendampingan manajemen bisnis bertajuk 'Kopi Manis' kepada puluhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah itu.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bekasi Ida Farida mengatakan kegiatan pemberian konsultasi ini dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaku usaha kecil dari sejumlah aspek bisnis.
"Kami memberikan pemahaman bagaimana cara agar pelaku-pelaku usaha kecil ini memiliki daya saing tinggi melalui produk yang mereka hasilkan," katanya di Cikarang, Rabu.
Dia mengatakan konsultasi yang diberikan meliputi tata cara mengurus perizinan berusaha dengan mudah dan singkat, pemanfaatan bahan baku secara efektif dan efisien, serta peluang usaha baru dari produk eksisting mereka.
Baca juga: Pemkab Bekasi promosi produk olahan ikan lewat Bazar Ramadhan pelaku UMKM
Ida berharap kegiatan 'Kopi Manis' ini dapat menambah wawasan pelaku usaha kecil sehingga ke depan usaha mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan sejumlah inovasi serta memiliki daya saing lebih tinggi.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kami kepada para pelaku usaha kecil yang dilakukan berkelanjutan dengan pola jemput bola di masing-masing wilayah domisili mereka," katanya.
Ketua Forum UMKM Kecamatan Sukawangi Lastri Domo mengatakan melalui kegiatan ini para pelaku UMKM memperoleh banyak informasi dan pengetahuan terkait perizinan serta mengetahui manfaat dari legalitas usaha yang dimiliki.
Baca juga: Pemkab Bekasi gandeng UPI Bandung kembangkan konsep 'City Branding'
"Tentu ini jadi tempat sharing yang membuka wawasan pelaku usaha terutama teman-teman di Forum UMKM Kecamatan Sukawangi terkait proses perizinan baik itu PIRT, label Halal, NIB dan lainnya. Ternyata proses pengajuan perizinan usaha saat ini mudah dan cepat," katanya.
Ia mengaku peserta kegiatan ini juga diajak berpikir kreatif dalam memanfaatkan bahan baku yang ada di sekitar. Bahan baku tersebut kemudian diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomis yang laris di pasaran.
"Tadi juga dicontohkan bagaimana pakan ayam pur diolah menjadi pelet ikan. Sehingga dapat merambah pasar baru, tidak hanya untuk peternak ayam tapi juga untuk yang memelihara ikan. Jadi teman-teman ini dibentuk agar kreativitas mereka meningkat melihat peluang pasar yang ada," ucapnya.
Baca juga: Cikarang Trade Center diharapkan perluas pasar UMKM di Bekasi
Lastri berharap kegiatan ini mampu menambah motivasi pelaku UMKM dalam mengelola usaha sehingga bisa terus berkembang dan memiliki daya saing dengan dilengkapi legalitas usaha.
"Harapan kami tentu ke depannya UMKM yang ada dapat terus eksis dan berkembang, pengetahuan dan wawasan yang didapat dari narasumber menjadi bekal yang sangat penting untuk menata bisnis dan usaha lebih baik lagi," kata dia.