Kota Bogor (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Atang Trisnanto, menyatakan alokasi dana Biaya Tak Terduga (BTT) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 untuk penanganan bencana di wilayahnya meningkat hampir tiga kali lipat.
Atang di Kota Bogor, Senin, mengatakan alokasi BTT tahun ini cukup besar karena melihat tingginya kejadian bencana di Kota Bogor pada tahun lalu. Besaran BTT pada 2024 ialah Rp98,5 miliar.
“Namun jangan kemudian kita menunggu untuk pencairan atau pengajuan dana BTT. Saya kira dengan situasi hari ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor harus melakukan beberapa hal yang sangat krusial,” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Bogor siapkan hunian sementara korban bencana gunakan dana BTT
Baca juga: Pemkab Bogor siapkan BTT Rp52 miliar tangani bencana hingga akhir tahun
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, selama 2023 Kota Bogor dilanda 1.011 kejadian bencana alam dan nonalam.
Kejadian bencana alam selama 2023 didominasi oleh tanah longsor sebanyak 271 kejadian, pohon tumbang 246 kejadian, serta bangunan roboh akibat hujan deras 222 kejadian.
Selain mengandalkan BTT, Atang meminta Pemkot Bogor untuk memeriksa kesehatan pohon. Di mana Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor memiliki program KTP Pohon yang rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ribuan pohon di wilayahnya.
“Jadi meskipun kita lihat pohon di depan kita cukup kuat dan gagah, belum tentu kekuatan dan kegagahan itu ada dalam pohon itu. Sehingga harus diperiksa satu per satu,” ucapnya.
Baca juga: Bogor menaikkan anggaran BTT siaga bencana menjadi Rp25 miliar
Selain itu, lanjut Atang, Pemkot Bogor juga harus memeriksa saluran air atau drainase. Menurutnya, jangan sampai drainase yang meluap bisa menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Terakhir, Atang mendorong Pemkot Bogor agar memitigasi warga yang tinggal di zona hitam dan merah rawan bencana. Sebelum terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
“Itu perumahan yang di pinggir tebing, atau mungkin gawir, yang saya kira ini perlu untuk dilakukan mitigasi,” kata Atang.