Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengevaluasi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) kaitan pengembangan produksi pertanian lokal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin di Cibinong, Bogor, Kamis, menjelaskan evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana capaian kinerja dinas, menginventarisir permasalahan dan bersama-sama mencari solusi atas segala kendala yang ditemui selama pelaksanaan program dan kegiatan Distanhorbun.
"Indikator Kinerja Utama (IKU) di Distanhorbun meliputi pengembangan produksi pertanian lokal yang berdaya saing, produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, serta peningkatan SDM," jelasnya.
Baca juga: Distanhorbun Bogor targetkan angka panen padi kembali normal pada Maret
Ia meminta pegawai Distanhorbun dapat terus menjaga semangat dan meraih capaian yang semakin baik lagi, terutama meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan perangkat daerah lainnya serta stakeholder terkait, agar kualitas pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat.
Burhan berharap Distanhorbun Kabupaten Bogor juga dapat meningkatkan berbagai capaian di bidang pertanian.
Salah satu capaian tersebut yaitu penjualan tanaman hias yang malah mengalami lonjakan saat pandemi. Hasil ekspor tanaman hias ke berbagai negara dari Kabupaten Bogor bisa menghasilkan devisa Rp700 juta per hari.
Baca juga: Pemkab Bogor jalankan Program Petani Milenial cetak agropreneur muda handal
Terdapat 622 petani eksportir dari Kabupaten Bogor tergabung dalam 52 perusahaan yang mengeluarkan phythosanitary atau ijin ekspor, dengan rata-rata devisa negara Rp500 juta hingga Rp700 juta per hari.
Kemudian, capaian lainnya di bidang pertanian yaitu produksi kopi robusta yang bisa menembus angka 4.151 ton dan jenis arabika sebanyak 473 ton dalam setahun.
Kini, Kabupaten Bogor merupakan daerah peringkat keempat secara nasional dan peringkat pertama dengan produksi kopi robusta terbanyak.
Baca juga: Pemkab Bogor raih tiga juara Lomba Aparatur dan non-Aparatur Jabar
Kemudian, peringkat kedua daerah di Jawa Barat dengan produksi kopi robusta terbesar yaitu Kabupaten Kuningan sebanyak 1.531 ton per tahun, dan urutan ketiga Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 1.188 ton per tahun.
Pemkab Bogor evaluasi Distanhorbun terkait pengembangan pertanian lokal
Jumat, 1 Maret 2024 6:46 WIB