Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menemukan sejumlah logistik pemilu berupa kotak dan bilik suara dalam kondisi rusak.
"Dari proses sortir yang dilakukan, ada beberapa yang rusak sehingga perlu kami tukar," kata Ketua KPU Kabupaten Bekasi Ali Rido di Cikarang, Senin.
Dia mengatakan dari total 42.321 kiriman kotak suara, 16 unit di antaranya mengalami kerusakan, sementara bilik suara yang rusak sebanyak 10 unit dari 33.668 bilik suara.
Kerusakan logistik ini telah ditindaklanjuti KPU Kabupaten Bekasi dengan pelaporan kepada KPU RI melalui KPU Provinsi Jawa Barat sekaligus mengusulkan penggantian unit logistik yang rusak tersebut.
"Kita berkirim surat ke KPU Jawa Barat tentang logistik yang rusak sehingga nanti akan dilakukan pergantian sesuai apa yang kita usulkan pada surat kita," katanya.
Baca juga: Menuju tiga sukses penyelenggaraan pemilu di Bekasi
Ali memastikan seluruh logistik pemilu yang telah diterima tersimpan dengan baik di gudang logistik KPU Kabupaten Bekasi sebelum nanti didistribusikan ke 8.417 tempat pemungutan suara (TPS) yang telah disiapkan.
"Tahapan distribusi logistik sampai hari ini 80 persen sudah terpenuhi tinggal dua jenis surat suara yakni DPD RI dan Presiden serta Wakil Presiden (yang belum diterima). Sampai saat ini keutuhan logistik pemilu tetap kita jaga," katanya.
Pihaknya juga telah mengantisipasi datang musim hujan yang dapat berpotensi mengurangi keamanan dan kualitas logistik di tempat penyimpanan dengan memastikan ketinggian gudang memenuhi persyaratan.
Baca juga: KPU Bekasi sosialisasi pemilu di hari bebas kendaraan
Baca juga: KPU Kabupaten Bekasi terima logistik 2.224.213 surat suara
PU Kabupaten Bekasi bahkan turut melakukan mitigasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat dengan memetakan wilayah rawan banjir di sekitar area TPS.
Melalui skema titik koordinat, pemetaan diperlukan untuk menggeser lokasi TPS apabila memang masuk wilayah rawan banjir agar tidak sampai membahayakan pemilih maupun menghambat tugas penyelenggara saat pemungutan suara.
"Dari laporan sementara, ada beberapa wilayah kecamatan namun baru menyebabkan genangan saja, tidak sampai banjir," kata dia.