Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mengkaji formula agar produk UMKM olahan bisa naik kelas menembus pasar minimarket yang juga banyak dicari konsumen secara langsung setiap hari tidak kalah dengan pemasaran daring.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim di Kota Bogor, Rabu, mengatakan perlu ada formula yang terus mendorong UMKM maupun koperasi untuk naik kelas baik dari sisi kemasan, produk, kapasitas produksi dan kebutuhan lain.
Saat ini perekonomian Kota Bogor saat ini ditopang dari UMKM, kafe, restoran, hotel dan hiburan.
"Kita ingin UMKM bisa naik kelas, bisa lolos perizinan, modalnya terpenuhi, produksinya cukup, pasarnya pun luas," kata Dedie.
Dedie menyampaikan dari puluhan ribu UMKM maupun usaha di Kota Bogor didominasi oleh kuliner. Kemudian ada juga berbagai usaha lain seperti aksesoris, mode dan kerajinan.
Menurut data DiskopUMKMdagin Kota Bogor, jumlah UMKM mencapai 68 ribu dari hasil perhitungan selama lebih kurang dua tahun COVID-19. Dari data itu, UMKM yang bertahan terus diperbarui.
Dedie menyebut, selama ini dari ratusan produk UMKM yang didorong masuk minimarket, hanya ada puluhan yang lolos. Sementara ribuan UMKM produk lain juga perlu dibina.
Ia menyampaikan, pemerintah Kota Bogor pun telah memberikan kemudahan bagi UMKM untuk mendapatkan perizinan dan pembinaan.
"Formula pemasaran dan pengemasan produk UMKM menjadi penting agar produk mereka semakin banyak yang masuk ke minimarket," kata Dedie.