Bogor, 1/8 (ANTARA) - Peneliti Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Prof Munif Ghulamahdi mengemukakan, menanam di lahan rawa pasang surut menjadi salah satu jawaban rendahnya produksi kedelai nasional.
"Lahan rawa pasang surut Indonesia saat ini belum optimal dikembangkan. Padahal lahan rawa pasang surut sangat luas yakni 20,1 juta hektare dan 2 juta hektare sesuai ditanami kedelai," katanya di Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Ia menawarkan teknologi budi daya jenuh air (BJA) untuk mengatasi masalah pirit yang umumnya menjadi kendala utama lahan rawa pasang surut.
Dengan teknologi tersebut, kata dia, berhasil dikembangkan kedelai dengan produksi 400 polong per tanaman.
Menurut dia, teknologi itu telah dilakukan percobaan yang dilakukan di lahan petani Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Karena itu, Munif Ghulamahdi mengusulkan kepada pemerintah bisa melakukan gerakan massal budi daya jenuh air untuk peningkatan produksi kedelai di lahan petani pasang surut.
Andi J
Lahan Rawa Dinilai Jawaban Rendahnya Produksi Kedelai
Rabu, 1 Agustus 2012 13:19 WIB
lahan-rawa-dinilai-jawaban-rendahnya-produksi-kedelai