Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengajak segenap warga di daerah itu untuk turut menyukseskan program pendataan awal registrasi sosial ekonomi (Regsosek) guna mewujudkan reformasi satu data pemerintah.
"Saya mengajak segenap warga untuk ikut menyukseskan program satu data pemerintah dalam rangka perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di TPA Burangkeng, Sabtu.
Dia mengatakan petugas pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi melaksanakan pendataan awal Regsosek mulai hari ini hingga 14 November 2022 dengan mendatangi seluruh keluarga yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Petugas Regsosek Bekasi terdaftar sebagai peserta program jaminan ketenagakerjaan
Dani mengimbau seluruh masyarakat untuk menerima dan menyambut kedatangan petugas Regsosek kemudian saat didata agar dapat memberikan jawaban yang tepat dan benar.
"Saya juga meminta kepada para camat, kepala desa, Ketua RT, RW, dusun, agar membantu kelancaran Regsosek ini, untuk mewujudkan satu data perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat yang valid," katanya.
Menurut dia kegiatan pendataan itu penting dilakukan mengingat keterbatasan data sosial ekonomi yang mencakup keseluruhan penduduk.
"Melalui sistem berbagi pakai data yang dibangun, basis data ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai instansi negara dalam peningkatan pelayanan publik," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi dukung kegiatan pendataan Regsosek 2022
Selain itu data tersebut juga dapat dijadikan rujukan untuk program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi oleh para pemangku kebijakan.
Dia berpesan agar para pendata menjalankan tugas sesuai amanah yang diberikan sehingga mampu mendapatkan data-data berkualitas, data akurat sesuai dengan yang ada di lapangan.
"Para petugas agar berhati-hati dengan isian kuesioner data yang diperoleh, karena pada tahun 2023 data tersebut akan diuji publik melalui forum konsultasi publik sehingga para petugas harus benar-benar amanah dalam mencatat data di lapangan," ucapnya.
Baca juga: Wali Kota Bekasi buka rakorda pendataan awal Regsosek
Dani menjelaskan pendataan Regsosek 2022 ini mencakup 100 persen data penduduk di 514 kabupaten/kota se-Indonesia menggunakan pendekatan keluarga, termasuk yang tinggal di apartemen, barak militer, panti asuhan, pesantren, rumah sakit jiwa, dan lokasi khusus lain.
"Regsosek ini diharapkan dapat menghasilkan basis data kependudukan yang terintegrasi, serta mampu memberikan insight dalam penyempurnaan kebijakan pembangunan sosial ekonomi, termasuk perlindungan sosial," kata dia.