Plh Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim saat memberikan keterangan pers usai pembukaan pembangunan Blok 1 RSUD Kota Bogor, Rabu (13/7), mengatakan pertimbangan membangun RSUD 2 ke depan melihat kebutuhan layanan kesehatan warga Kota Bogor dan sekitarnya serta pendapatan daerah yang bisa dihasilkan.
"Karena memang kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan ini dan bahkan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) Kota Bogor dalam hal ini RSUD Kota Bogor menjadi sumber pendapatan," kata Dedie.
Dedie menginginkan, dana masyarakat yang selama ini terkumpul menjadi pendapatan pemerintah kota melalui RSUD Kota Bogor di Jalan Dr Semeru sebaiknya kembali bergulir untuk pelayanan kesehatan di RSUD 2 yang rencananya akan berlokasi di Kecamatan Bogor Selatan.
"Lahannya sebetulnya sudah ada di Bogor Selatan. Tinggal nanti keputusannya serta langkah teknis untuk percepatan pembangunan RSUD 2. Dana yang diperolah dari RSUD akan dikembalikan lagi untuk pelayanan masyarakat," katantya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno memaparkan, pembangunan RSUD 2 perlu dilihat dari sisi pelayanan kesehatan yang meluas bagi warga sekitar Kota Bogor.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno memaparkan, pembangunan RSUD 2 perlu dilihat dari sisi pelayanan kesehatan yang meluas bagi warga sekitar Kota Bogor.
Jika merujuk pada data perbandingan jumlah penduduk Kota Bogor dengan kapasitas RSUD di Jalan Dr Semeru yang telah ada saat ini, kata Retno, sebetulnya masih mencukupi.
Namun karena RSUD tersebut saat ini juga melayani pasien dari luar daerah, antara lain dari Kabupaten Bogor, Depok dan Cianjur, perlu ada penambahan rumah sakit agar tidak tidak menumpuk di satu tempat.
Sementara mengenai kajian teknis yang diamanatkan Pemerintah Kota Bogor, masih dalam proses yang akan segera dilaporkan ketika telah selesai.
"Ditunggu, nanti kami sampaikan ketika sudah selesai, segera," kata Retno.