Rektor IAI Tazkia Prof Muniarti Mukhlisin dalam sambutannya mengatakan sebagai perguruan tinggi berbasis ekonomi syariah, banyak berperan melakukan penelitian di sejumlah bidang bisnis yang ada di Kota Bogor.
Baca juga: Rektor Tazkia beri inspirasi bisnis halal dari pengelolaan lingkungan
Baca juga: Institut Tazkia dorong sertifikat halal jadi syarat KUR UMKM
"Misalnya, kita sudah banyak penelitian di pasar-pasar, kita ingatkan perhitungan timbangan yang suka kurang, itu tidak sesuai syariat," katanya.
Selain itu, kata Prof Muniarti, Tazkia yang sudah berusia 23 tahun dengan status awal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syariah di Dramaga Kabupaten Bogor dengan 25 orang mahasiswa, kini telah memiliki kampus besar berstatus Institut Agama Islam (IAI) di Sentul dan di kawasan Puncak Bogor, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 2.500 orang.
Pengabdian masyarakat IAI Tazkia juga telah berkembang dan secara langsung dapat dirasakan masyarakat, karena telah mengadakan pendampingan permodalan, produksi hingga pemasaran produk UMKM dalam program Baitut Tamkin.
Baca juga: Tazkia Bogor: Sertifikat halal UMKM sudah jadi kewajiban
Bimbingan UMKM telah dilaksanakan di berbagai daerah, di antaranya di Kota dan Kabupaten Bogor dan Nusa Tenggara Barat (NTB)."Alhamdulillah yang kita bimbing, bahkan ada pedagang bilang sedang tidak bisa mengangsur iuran, ada ibu-ibu langsung berminat membantu. Bukan karena pedagang yang kami bimbing suka minta-minta, justru karena mereka tidak mau merengek minta bantuan," ungkapnya.
Praktik transaksi ekonomi di masyarakat masih banyak yang perlu diedukasi agar lebih aman dan nyaman. "Jadi silahkan, sebenarnya banyak yang bisa masuk di ekonomi syariah," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IAI Tazkia-Pemkot Bogor kerja sama pengembangan ekonomi syariah