"Hari Beruang sedunia didedikasikan untuk penyelamatan dan perlindungan beruang di seluruh Dunia. Kebetulan kami berhasil mengembangbiakkan beruang coklat itu," kata Hafi.
Baca juga: TSI sebut PPKM level 3 berakibat penurunan jumlah kunjungan
Baca juga: TSI sebut PPKM level 3 berakibat penurunan jumlah kunjungan
Dia mengatakan bayi beruang berjenis kelamin betina itu lahir dari induk betina Gaby dan induk pejantan Niko yang juga merupakan hasil perkembangbiakan Lembaga Konservasi TSI Bogor.
Agar menjaga kenyamanan dan kesehatan bayi beruang coklat itu, kata Hafi, TSI memberi waktu satu jam bagi pengunjung untuk melihatnya di Istana Panda.
Dalam waktu satu jam, pengunjung diberikan kesempatan mendapatkan program edukasi untuk lebih mengenal satwa karnivora itu lebih dalam lagi. Selain itu juga ada perlombaan menarik garis nama beruang yang sesuai dengan gambar.
Dalam waktu satu jam, pengunjung diberikan kesempatan mendapatkan program edukasi untuk lebih mengenal satwa karnivora itu lebih dalam lagi. Selain itu juga ada perlombaan menarik garis nama beruang yang sesuai dengan gambar.
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa melihat kegiatan perawat secara langsung bagaimana merawat bayi beruang sambil memberi susu.
Baca juga: TSI bekerja sama Pemkab Bogor gelar 1.400 vaksinasi penguat
Baca juga: TSI bekerja sama Pemkab Bogor gelar 1.400 vaksinasi penguat
Dengan konsep pameran menyerupai ‘’nursery room’’ TSI Bogor membawa serta seluruh peralatan, termasuk inkubator yang berfungsi untuk menjaga suhu bayi beruang agar tetap hangat.
Hingga kini, bayi beruang itu belum diberi nama dan masih dalam perawatan rumah sakit satwa di TSI Bogor karena sang ibu Gaby kondisinya terlihat tidak mampu merawat anaknya dengan baik.
Dokter hewan TSI Bogor, dr Bongot menambahkan kelahiran bayi beruang coklat iitu merupakan kabar gembira bagi pelestarian satwa untuk menjauhkan dari kepunahan.
Hingga kini, bayi beruang itu belum diberi nama dan masih dalam perawatan rumah sakit satwa di TSI Bogor karena sang ibu Gaby kondisinya terlihat tidak mampu merawat anaknya dengan baik.
Dokter hewan TSI Bogor, dr Bongot menambahkan kelahiran bayi beruang coklat iitu merupakan kabar gembira bagi pelestarian satwa untuk menjauhkan dari kepunahan.
Bongot pun menjelaskan secara umum terdapat beberapa spesies beruang di dunia. Ada beruang putih, atau dijuluki sebagai beruang kutub, namun dikenal juga dengan sebutan beruang polar.
Baca juga: TSI Bogor mampu lahirkan 275 satwa meski di tengah pandemi (video)
Baca juga: TSI Bogor mampu lahirkan 275 satwa meski di tengah pandemi (video)
Ada pula beruang cokelat, beruang hitam, beruang goa, beruang kacamata, serta beruang madu yang merupakan jenis beruang terkecil di dunia.
Kegiatan pengenalan bayi beruang cokelat itu diharapkan semakin mendekatkan pengunjung dengan satwa.
“Dengan diadakan peringatan hari beruang sedunia ini, diharapkan timbul kepedulian masyarakat atas perlunya menjaga kelestarian satwa liar, agar tidak terjadi lagi perburuan liar terhadap beruang-beruang yang berada di alam bebas. Sehingga kelak, keberadaan beruang-beruang di alam masih tetap terjaga keseimbangan populasinya,” katanya.