Subang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait dengan pembudidayaan Nanas Simadu yang menjadi salah satu buah khas Subang.
Wakil Bupati Subang Agus Masykur, di Subang, Selasa, mengatakan pihaknya mendukung penelitian dan rencana kerja sama dengan LPPM IPB tersebut dalam upaya pengembangan pembudidayaan Nanas Simadu Subang.
Ia mengatakan dengan metode hasil penelitian IPB diharapkan pada panen nanas nanti 60 persen dari yang dipanen akan menghasilkan Nanas Simadu.
Baca juga: Kelompok Tani di Subang olah buah nanas jadi keripik dan wajik
Baca juga: Nanas dapat membantu menyehatkan dan mempercantik kulit
Hal tersebut disampaikan karena pembudidayaan Nanas Simadu Subang terbilang sulit, dalam 1 hektare para petani hanya mendapatkan 2-6 buah Nanas Simadu.
Dikatakannya, penelitian yang dilakukan LPPM IPB nantinya akan bisa mengedukasi para petani nanas, khususnya terkait penanaman Nanas Simadu, sehingga simbol Kota Subang sebagai Kota Nanas khususnya Simadu terbukti.
"Ke depan juga diharapkan hasil dari penelitian itu dapat ditindaklanjuti untuk dijadikan program Dinas Pertanian," katanya.
Sementara itu perwakilan LPPM IPB Prayoga menyampaikan pihaknya telah mempresentasikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh tim serta mahasiswa pascasarjana IPB terkait pembudidayaan Nanas Simadu Subang selama IPB Goes To Fields (IGTF).
Baca juga: Enzim Nanas dapat bantu penyembuhan luka Diabetes
Ia menyebutkan tujuan dari penelitian itu ialah untuk menganalisa Nanas Simadu dan non-Simadu Subang serta isolasi karakterisasi mikroorganisme endorit akar pada Nanas Simadu dan non-Simadu.
Pihaknya berharap Pemkab Subang mendukung demplot 1-4 hektare lahan untuk mencoba konsorsium, sehingga pertumbuhan Nanas Simadu bisa berlimpah.
Pemkab Subang gandeng LPPM IPB kembangkan Nanas Simadu
Selasa, 28 Desember 2021 21:58 WIB
Ke depan juga diharapkan hasil dari penelitian itu dapat ditindaklanjuti untuk dijadikan program Dinas Pertanian.