Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTD Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Isep Kadarisman menyatakan faktor cuaca menyebabkan harga cabai rawit merah meroket di daerah itu.
"Melonjaknya harga cabai rawit merah di Kabupaten Bekasi dipengaruhi faktor iklim di daerah pemasok utama," katanya di Cikarang, Senin.
Dia mengatakan komoditas cabai rawit merah di Pasar Induk Cibitung didatangkan dari daerah Madura, Garut, dan Ciwidey Bandung. Daerah tersebut kini kerap diguyur hujan sehingga hanya sedikit petani yang memetik cabai di perkebunan.
"Ini faktor cuaca, bukan dugaan permainan oknum yang menimbun cabai jelang Natal dan Tahun Baru," ucapnya.
Ia mengatakan saat cuaca cerah biasanya petani cabai di daerah pemasok memetik di perkebunan setiap empat hari sekali namun kini mereka hanya bisa memanen cabai seminggu sekali akibat dilanda hujan berkepanjangan.
Kondisi itu diperparah cabai cepat busuk akibat terkena air hujan saat proses distribusi. "Kalau sudah dimasukkan ke karung, terus kena air hujan pasti ada yang terbuang karena membusuk," katanya.
Isep menjelaskan hanya komoditas cabai rawit merah saja yang mengalami kenaikan drastis dari semula Rp40.000 per kilogram pada awal Desember hingga kini menembus Rp82.000 sekilo.
Komoditas pangan lain hingga kini harganya masih relatif stabil seperti bawang merah seharga Rp18.500 per kilogram, bawang putih Rp20.000, bawang putih kating Rp23.000, serta bawang bombai Rp12.500 per kilogram.
Kemudian cabai merah keriting yang juga masih stabil seharga Rp27.000 per kilogram, cabai merah besar Rp25.000, cabai rawit hijau Rp30.000, tomat Rp5.000, cabai keriting hijau Rp15.000, cabai tw hijau Rp20.000, kentang Rp8.000, petai Rp15.000, serta jengkol Rp23.000 per kilogram.
Cuaca sebabkan harga cabai meroket di Bekasi
Senin, 20 Desember 2021 19:24 WIB