Kabupaten Bogor (ANTARA) - Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri memanen lima ton cabai rawit merah di lahan seluas 3,3 hektare Desa Mekarwangi, Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Dia menyebutkan ini merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
Dia menegaskan bahwa panen ini merupakan langkah strategis dalam mengendalikan inflasi dan memastikan ketersediaan cabai di pasar lokal.
“Dengan panen ini, kami ingin memastikan harga cabai tetap terjangkau menjelang Natal dan tahun baru. Alhamdulillah, inflasi di Kabupaten Bogor masih terkendali,” ujarnya.
Baca juga: TP PKK Bogor imbau warga tanam cabai di pekarangan rumah
Selain itu, Bachril juga memberikan bantuan satu unit traktor kepada kelompok tani setempat untuk mendukung produktivitas pertanian.
Sementara, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Distanhorbun Kabupaten Bogor Tatang Mulyadi mengungkapkan bahwa hasil panen kali ini diperkirakan mencapai 5 ton.
“Per hektare, rata-rata kami memanen 1,5 ton cabai. Semua hasil ini akan didistribusikan ke pasar-pasar di Kabupaten Bogor,” jelas Tatang.
Dengan upaya ini, Pemerintah Kabupaten Bogor berharap dapat menjaga stabilitas harga cabai sekaligus mendukung ketahanan pangan di wilayahnya menjelang akhir tahun.
Baca juga: TP PKK pusatkan "Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Indonesia" di Alun-alun Cirimekar Bogor
Namun, di balik suksesnya panen, petani menghadapi tantangan harga yang anjlok akibat stok melimpah. Ketua Gapoktan Wahana Bakti Mekarwangi, Saripudin, menyebut harga cabai rawit di tingkat petani saat ini turun drastis dari Rp30 ribu per kg menjadi Rp7 ribu per kg.
“Cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi produksi dan menyebabkan gagal panen di beberapa titik,” ungkap Saripudin.(KR-MFS)