Jakarta (Antara Megapolitan) - Sebanyak 200 judul karya penulis Indonesia beraliran sastra dan anak-anak sejak tahun 2013 telah dibeli hak ciptanya oleh sejumlah penerbit asing.
Buku-buku karya penulis Indonesia itu juga diterjemahkan ke sejumlah bahasa seperti bahasa Jerman, Inggris, Malaysia, dan Korea.
Direktur Hak Cipta Buku Internasional Borobudur Agency Nung Atasana, di sela-sela acara pertemuan bisnis Frankfurt Book Fair 2015, Kamis, mengatakan, permintaan untuk menerjemahkan buku-buku karya penulis Indonesia memang baru terlihat peningkatannya mulai tahun 2013.
"Sebelum periode tersebut, memang sudah ada penerbit dari Malaysia yang membeli hak cipta buku anak dan buku Islam untuk anak-anak jumlahnya mencapai lebih dari 600 judul buku," kata dia.
Nung yang pernah berkiprah di perusahaan penerbit Gramedia bidang hak cipta internasonal ditunjuk oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) untuk mendirikan organisasi yang bertindak sebagai agen bagi penerbit asing yang ingin menerjemahkan buku-buku Indonesia.
Ia mengakui lembaga tersebut didirikan untuk membantu para penulis dan penerbit skala kecil untuk memperoleh kesempatan karya ciptanya atau hak penerbitannya dibeli dan diterjemahkan oleh penerbit asing.
"Kalau penulis yang sudah memiliki nama biasanya dikenal dan diincar penerbit asing. Apalagi kalau buku-buku karya penulis tersebut sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris akan lebih baik," kata dia.
Ia mengakui karya-karya penulis Indonesia memang belum banyak dikenal dunia dan perlu usaha untuk mendorong penerbit asing membeli hak cipta Indonesia dengan cara memahami betul keinginan penerbit asing.
Karya penulis yang sudah punya nama seperti Laksmi Pamuntjak melalui buku 'Amba' dengan cepat dikenal penerbit asing. Selain karena sudah juga diterjemahkan ke bahasa Inggris, nama Laksmi sudah dikenal oleh penerbit asing.