Papua (ANTARA) - Keputusan pemerintah memilih Provinsi Papua menjadi tuan rumah perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX bukan semata untuk torehan sejarah yang bisa menjadi cerita bagi anak cucu, tapi juga memberikan banyak keberkahan bagi daerah.
Merauke sebagai kabupaten terluas sekaligus paling timur di Indonesia misalnya, dipercaya menyelenggarakan enam cabang olah raga di saat perekonomian sedang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Ketua DPRD Merauke Benyamin Latumahina menyebut kondisi itu sebagai tantangan untuk memacu Kabupaten Merauke harus bisa menyelenggarakan PON dengan sukses.
"Dengan dana yang cukup besar kurang lebih Rp60 miliar dan dengan adanya pandemi COVID-19 diharapkan tetap dapat melaksanakan kegiatan dengan baik," katanya di Jayapura.
PON Papua menjadi momentum Merauke untuk memperkenalkan potensi pangan yang melimpah berupa daging, ikan, telur, beras, sayuran agar dampaknya secara ekonomi juga dapat dirasakan oleh masyarakat lokal.
Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Merauke mengalokasikan 6 ton beras premium dan medium dan 7 ton daging hingga alokasi beras yang didapat dari 1,28 hektare lahan pertanian di Merauke.
Baca juga: Menpora ingatkan pemda siapkan rencana pengelolaan arena pasca-PON
Potensi lahan pertanian Kabupaten Merauke sangat besar. Dari total 1,28 hektare lahan pertanian, sebanyak 148.665 hektare di antaranya telah ditanami padi pada lahan berstatus hak penggunaan lahan (APL), hortikultura, perkebunan dan tanaman pangan hutan produksi konversi (HPK).
Sejak 2015, Merauke dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Sejak 2015 itu telah disediakan luas lahan 1,2 juta ha, yang dikembangkan untuk produksi padi dan sagu. Dari lahan seluas itu, baru 148 ha lebih yang sudah diolah dan mampu menghasilkan padi untuk keperluan 75 persen kebutuhan ASN seluruh Papua.
Bahkan Presiden Joko Widodo tidak hanya ingin menjadikan Kabupaten Merauke sebagai lumbung pangan Papua, tapi juga bercita-cita membuat Merauke menjadi lumbung pangan nasional dan dunia.
Menurut Presiden, Merauke memiliki lahan kurang lebih 4,6 juta hektar yang berpotensi untuk dibuat persawahan, namun setelah diindetifikasi, hanya 1,2 juta hektar yang bisa dikerjakan oleh pemerintah Kabupaten Merauke dan sisanya 3,4 juta hektar akan dikerjakan pemerintah pusat.
Benyamin pun berharap sumber dana yang dikucurkan kepada Sub Daerah PON kepada SKPD Rumpun Pertanian dapat dipergunakan sebaik mungkin untuk menyiapkan dan menyukseskan penyelenggaraan kegiatan PON. Dampaknya dengan adanya PON usaha UMKM dapat dimanfaatkan sebagai pendukung kegiatan.
Venue
Pemerintah telah membangun sejumlah venue berstandar internasional dan nasional di Merauke untuk PON, yakni Gedung Bella Fiesta, GOR Lantamal, Stadion Katapal Tanah Miring, GOR Koni I Head Sai Swiss Bel-Hotel, GOR Merauke dan Sirkuit Balap Motor Distrik Tanah Miring.
Namun yang menjadi perhatian lebih pemerintah setempat adalah bagaimana memberdayakan seluruh fasilitas itu secara berkelanjutan.
"Kami berharap akan ada event-event lain yang dapat dilaksanakan dengan menggunakan venue-venue yang telah dibangun sehingga akan ada imbas PAD bagi Kabupaten Merauke dan tidak menjadi beban bagi Merauke" kata Benyamin.
Baca juga: Presiden Jokowi resmi buka PON XX Papua
Wakil Ketua II DPRD Merauke Dominikus Ulukyanan berucap syukur sebab PON digelar di Papua.
"Fokus yang akan diperhatikan oleh DPRD Merauke adalah terkait venue-venue yang saat ini telah ada di Kabupaten Merauke, yang ke depan akan terus ada dan menjadi milik masyarakat Merauke. Apakah ini dapat membantu meningkatkan prestasi olah raga masyarakat Merauke atau tidak," ujarnya.
Prestasi bukanlah hal yang utama, menurut Dominikus yang penting adalah pelaksanaan PON di Merauke dapat terselenggara dengan baik. Selain itu event ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi orang di luar Papua untuk mengetahui tentang Papua, orang Papua dan pembangunan yang ada di Papua.
Bandara Mopah Merauke
Bandara Mopah Merauke kini memiliki terminal baru yang telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo saat bertandang ke Papua beberapa waktu lalu. Bandara Mopah menjadi salah satu bandara yang disiapkan untuk mendukung kegiatan PON XX Papua.
Dengan adanya terminal baru ini tentunya bisa meningkatkan kualitas pelayanan terhadap penumpang. Bandara Mopah pun makin tertata, bersih dan nyaman sehingga penumpang terlayani dengan baik di bandara ini.
Kepala Otoritas Bandara X Merauke Dadang Indra Negara mengatakan terdapat tiga bandara yang digunakan sebagai salah satu pintu masuk para atlet yang bertanding dalam gelaran PON XX di Papua yaitu Bandara Sentani Kabupaten Jayapura, Bandara Mozes Kilangin Kabupaten Mimika, dan Bandara Mopah Kabupaten Merauke.
Dadang mengatakan seluruh bandara itu didorong untuk melengkapi kriteria yang ditentukan dalam proses penerimaan tamu dari daerah yang akan mengikuti gelaran PON di Papua.
"Berikutnya ada kerja sama pula dengan instansi lain seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam meningkatkan pengawasan dan mengontrol tindakan kesehatan yang diperlukan untuk mengendalikan COVID-19," katanya.
Baca juga: Ridwan Kamil puji pelaksanaan PON XX Papua
Terminal Baru Bandara Mopah akan terus ditingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang, antisipasi peningkatan mobilitas masyarakat, aktivitas ekonomi serta memudahkan mobilitas orang, barang dan jasa.
Terminal penumpang Bandara Mopah memiliki luas 7.200 meter persegi dan dapat melayani hingga 638.850 penumpang per tahun.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan pada 2018, penumpang di bandara tersebut sudah mencapai sekitar 440 ribu penumpang per tahun dan jumlahnya terus bertambah.
Dari sisi infrastruktur udara, Bandara Mopah memiliki landasan pacu atau runway sepanjang 2.500 x 45 meter. Bandara ini mampu menampung pendaratan pesawat berbadan lebar, seperti tipe Boeing 737-900 dan Airbus A320.
Sejumlah cabang olahraga PON yang diselenggarakan di Merauke ialah paramotor, wushu, gulat, anggar, sepak bola Wanita, catur, dan balap motor atau road race.
Dengan standar arena kelas dunia, para atlet diharapkan nyaman dan leluasa menampilkan kemampuan terbaik dalam berkompetisi. Bukan itu saja, venue-venue warisan PON XX itu bisa membawa berkah bagi persemaian atlet-atlet hebat.
Berkah PON untuk masa depan ujung timur Indonesia
Rabu, 6 Oktober 2021 21:07 WIB
Dengan dana yang cukup besar kurang lebih Rp60 miliar dan dengan adanya pandemi COVID-19 diharapkan tetap dapat melaksanakan kegiatan dengan baik.