Perth (Antara Megapolitan) - Hubungan antara dua negara bertetangga, Indonesia-Australia, selalu menghadapi masa jaya dan masa sulit tapi di atas semua itu, Australia sangat patut melihat Indonesia sebagai tetangga terdekat sekaligus "jembatan" kepentingan yang sangat penting.
Berbicara dalam sebuah forum strategi Indo-Pasifik, yang digelar oleh Perth US-Asia Center dan University of Western Australia (UWA), di Perth, Selasa, mantan Kepala Angkatan Darat Australia (2002--2008), Peter Leahy, menegaskan bahwa sudah terlalu lama Australia menghabiskan waktu dan energi berpikir keliru tentang Indonesia.
"Selama lebih dari 50 tahun kita melihat Indonesia sebagai ancaman, secara militer, padahal seharusnya kita melihat Indonesia sebagai "jembatan" penting kepentingan keamanan Australia," kata Peter menjelaskan.
"Australia telah menghabiskan banyak waktu dengan pola pikir yang keliru, bukan hanya dari petinggi militer tapi juga politisinya, sehingga kesalahpahaman dalam hubungan dua negara menjadi terlalu mendalam," tambah pria yang juga mengajar di University of Canberra itu.
Sambil mengutip hasil jajak pendapat nasional, Peter menyebutkan bahwa tingkat keacuhan orang Australia sudah terlalu memprihatinkan.
Menurut Peter, Indonesia dan Australia memiliki kepentingan yang resiprokal terkait dengan keamanan perbatasan dan keamanan secara umum.
Dalam acara yang turut dihadiri oleh Konjen RI untuk Australia Barat, Ade Padmo Sarwono, itu, Peter menegaskan bahwa rencana kerja sama militer berupa kemitraan strategis dengan Indonesia sedang diupayakan tapi dirinya tidak dapat memastikan kapan realisasinya.
"Saya tidak bisa memastikan, bisa lima tahun, bisa 10 tahun, tidak ada waktu persis," kata dia.
Ia juga mengakui Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentu tidak sama dengan Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dengan presiden yang baru, semua pihak masih "meraba-raba" tentang pandangan Presiden Jokowi tentang kemitraan strategis bidang militer antara Indonesia dan Australia.
"Tapi pemerintahan yang sekarang sudah mendeklarasikan niat mengembangkan kekuatan angkatan laut, ini adalah peluang bagi Australia untuk turut memperkuat kapasitas dan kelengkapan sektor pengamanan di laut," katanya.
Selain memperkuat diplomasi militer, Peter Leahy juga meyakini bahwa diplomasi antara warga negara memainkan peran penting perbaikan hubungan dua negara.
Indonesia adalah peluang pasar yang demikian besar, dengan populasi yang demikian berkembang di Indonesia, Australia berpeluang untuk melakukan lebih banyak perdagangan dan mengembangkan sektor pendidikannya.
Indonesia Jembatan Penting Bagi Australia
Selasa, 30 Juni 2015 18:10 WIB
Australia telah menghabiskan banyak waktu dengan pola pikir yang keliru, bukan hanya dari petinggi militer tapi juga politisinya, sehingga kesalahpahaman dalam hubungan dua negara menjadi terlalu mendalam.
