Surabaya (ANTARA) - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di dua wilayah di Jawa Timur, yakni di Tulungagung dan Nganjuk, Selasa (30/3).
"Benar telah dilakukan penangkapan terhadap dua terduga teroris oleh Densus 88 Mabes Polri dibantu jajaran Polda Jatim di dua lokasi, yang pertama di Tulungagung dan yang kedua di Nganjuk," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko di Surabaya, Rabu.
Kombes Gatot menjelaskan di daerah Tulungagung diamankan seorang terduga teroris berinisial NMR sekitar pukul 14.30 WIB di Desa Buntaran, Kecamatan Rejo, Tulungagung.
"Dari terduga teroris yang diamankan itu, diamankan juga beberapa barang bukti di antaranya dua pucuk senjata api rakitan," ucap-nya.
Kemudian di Nganjuk berhasil diamankan satu orang terduga teroris berinisial LAM dengan barang bukti yang disita di antaranya satu buku “fiqih jihad”.
Baca juga: Berita menarik kemarin, jenazah terduga penyerang Mabes Polri hingga Agung Saga
"Dari hasil informasi yang kami terima, kedua teroris tersebut merupakan jaringan kelompok radikal JAD (Jamaah Ansharut Daulah)," kata dia.
Kombes Gatot melanjutkan, motif dan tujuan dari kedua terduga teroris tersebut untuk melakukan "amaliyah".
Dua terduga teroris juga masih ada kaitannya dengan pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral di Makassar, Minggu (28/3).
Baca juga: Polda Metro Jaya tutup total akses masuk usai serangan di Mabes Polri
"Keduanya ada indikasi akan melakukan 'amaliyah' di wilayah Jatim," tutur perwira menengah tersebut.
Dia menyatakan tim Densus 88 Antiteror saat ini masih dilakukan pengembangan dan pendalaman bersama jajaran Polda Jatim. Kegiatan tersebut merupakan wujud kehadiran negara di tengah masyarakat.
"Imbauan kami khusus untuk masyarakat Jatim diharapkan tetap menjalankan kegiatannya seperti biasa dan tetap tenang. Sama-sama menjaga kamtibmas," ujarnya.
Baca juga: Polda Jabar memperketat keamanan markas menyusul serangan di Mabes Polri
"Yang kedua, kami mengharapkan kepada seluruh elemen masyarakat Jatim di tingkat RT-RW untuk sama-sama menjaga kamtibmas dan memberikan informasi kepada kami apa bila menemukan hal-hal yang terkait dengan gangguan kamtibmas yang selama ini sudah berjalan dengan baik di Jatim," tutur-nya menambahkan.