Jakarta (ANTARA) - Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia dr Hermawan Saputra, SKM menyebutkan bahwa pakaian yang dicuci sembarangan berpotensi jadi sarana penularan penyakit, terlebih saat pandemi.
"Sembarangan mencuci pakaian yang dikenakan ke luar rumah karena adanya potensi menjadi sarana penyebaran penyakit," ungkapnya dalam webinar peluncuran Vanish Oxi Action, Kamis.
Menurutnya, pandemi COVID-19 membuat masyarakat dianjurkan untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian setelah beraktivitas di luar rumah. Tujuannya untuk menekan risiko penularan virus corona yang ada di area publik.
Pasalnya, bagi sebagian ibu rumah tangga, mencuci pakaian bisa jadi hal yang merepotkan, mulai dari memilih produk detergen, hingga menghadapi masalah mengucek pakaian untuk menghilangkan noda membandel yang malah justru merusak serat pakaian.
"Selain merendam pakaian dengan air panas terlebih dahulu, pemilihan detergen juga menentukan hilangnya bakteri dan virus yang menempel pada pakaian," kata dr Hermawan.
Sementara, Brand Manager Vanish, Annisa Rachmawati menjelaskan bahwa formula Multipower yang ada pada Vanish Oxi Action berfungsi untuk bantu menghilangkan noda membandel dalam sekali cuci, juga menghilangkan noda enzimatik seperti noda darah dan cokelat, maupun noda non-enzimatik seperti teh, kopi, dan jus.
Menurutnya, varian Vanish Oxi Action diluncurkan untuk memudahkan para ibu dalam mencuci pakaian. Varian baru tersebut diklaim efektif untuk membunuh kuman dan bakteri penyebab penyakit.
“Vanish hadir sebagai produk penghilang noda yang efektif menghilangkan noda tanpa merusak warna dan serat pakaian," terang Annisa.
Ia menyebutkan, formula yang terkandung dalam Vanish bubuk juga mampu menghilangkan noda enzimatik dan berminyak. Kemudian, meningkatkan kecerahan warna pakaian dan menghilangkan sumber bau pada pakaian.
Ingat, sembarangan cuci pakaian bisa tularkan penyakit
Kamis, 25 Maret 2021 23:10 WIB