Bogor, (Antara Megapolitan) - Pedagang Pasar Kebon Kembang Blok B1 dan B2, Kota Bogor, Jawa Barat, mengeluhkan kondisi pasar yang tidak memadai sehingga tidak mendukung kelancaran jual beli para pedagang selama hampir dua tahun lamanya.
"Kami sudah dua tahun berdagang disini pak, pendapatan kami jauh menurun sebelum kami menempati kios di dalam pasar," kata Ibu Haji, kepada Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman saat melakukan inspeksi mendadak atau sidak di Pasar Kebon Kembang, Jumat.
Menurut Haji, omset mereka turun karena jarangnya pembeli yang datang ke Blok B2 yang terletak di lantai dasar pasar. Minimnya jumlah pembeli ini dikarenakan akses jalan masuk menuju lantai dasar tertutup oleh parkir kendaraan yang tidak tertata dengan rapi.
Selain itu, persaingan bisnis antara pedagang yang sudah menempati kios Pasar Kebon Kembang, dengan pedagang yang masih bertahan berjualan di tempat penampungan sementara (TPS) yang ada di Jalan Dewi Sartika dan Nyi Raja Permas.
"Mana ada lah orang yang mau masuk kesini pak, sudah aksesnya terhalang, mereka tentulah memilih yang paling dekat (pedagang di TPS-red)," kata Haji.
Hal serupa juga disampaikan oleh sejumlah pedagang di Blok B2 yang langsung mengeluarkan segala uneg-uneg dan keresahannya kepada Wakil Wali Kota yang melakukan tinjauan ke Pasar Kebon Kembang.
Kerisauan pedagang begitu memuncak, sehingga ketika Wakil Wali Kota mendatangi setiap sudut kios di pasar, pedagang langsung menyuarakan keresahannya. Hingga suasanan saat sidak berlangsung menjadi sangat riuh dengan suara-suara pedagang yang didominasi oleh kaum ibu-ibu.
"Kami minta jaminan pemerintah untuk kami bisa berjualan dengan lancar. Karena kami sudah mengikuti aturan yang ada, membayar pajak dan membayar sewa tepat waktu," kata Iboy pedagang pakaian lainnya.
Fahri pedagang lainnya menyebutkan sulitnya akses membuat omset pedagang menurun, bahkan mereka kini kesulitan untuk membayar cicilan sewa kios yang harganya mencapai puluhan juta selama 20 tahun.
"Kami minta diberikan keringanan, karena kondisi kami saat ini sulit memperoleh keuntungan," katanya.
Menanggapi keluhan para pedagang, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, berjanji akan menampung seluruh aspirasi yang disampaikan para pedagang untuk segera diteruskan kepada wali kota. Sehingga ada solusi yang dapat membuat semua pihak merasa aman, dan nyaman.
"Memang ini menjadi dua persoalan yang krusial, satu sisi pedagang di TPS meminta diberikan waktu untuk berjualan sampai lebaran, di satu sisi pedagang yang sudah menempati kios tertutup aksesnya. Kita akan bicarakan ini, dan segera dicarikan solusi sebelum Ramadhan tiba," kata Usmar.
Selama dua jam Wakil Wali Kota Usmar Hariman melakukan sidak ke Pasar Kebon Kembang, melihat kondisi Blok A, B1 dan B2 yang sudah rampung dibangun. Ia juga mendatangi sejumlah pedagang yang masih menepati TPS di jalan Nyi Raja Permas dan juga Jalan Sawor Jajar, termasuk perpakiran.
Sidak wakil wali kota didampingi oleh jajaran Direksi PD Pasar Pakuan Jaya terdiri dari Direktur Utama dan Direktur Operasional, Kepala Kantor Koperasi dan UMKM, DLLAJ, Satpol PP dan kepolisian.
Pedagang Keluhkan Kondisi Pasar Kebon Kembang
Sabtu, 16 Mei 2015 9:14 WIB
Kami minta diberikan keringanan, karena kondisi kami saat ini sulit memperoleh keuntungan.