Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat seiring perkembangan vaksin COVID-19 yang diperkirakan tersedia dalam waktu dekat.
Rupiah menguat sebesar tiga poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.035 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.038 per dolar AS.
"Rupiah mungkin masih bisa menguat hari ini menguji kisaran Rp14.000 per dolar AS di tengah perkembangan vaksin COVID-19," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, kabar mengenai efektifitas vaksin COVID-19 dari Pfizer masih menjadi sentimen positif untuk aset berisiko di pasar negara berkembang. Vaksin yang diproduksi itu diklaim memiliki efektivitas 90 persen terhadap COVID-19.
"Itu membuka harapan vaksin akan bisa dirilis cepat untuk membantu pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Investor tetap optimis tentang kemajuan menuju vaksin COVID-19," katanya.
Baca juga: Harga emas "rebound" terangkat ekspektasi stimulus dan kekhawatiran ekonomi
Namun, ia mengingatkan, penguatan rupiah cenderung terbatas terbebani oleh aksi ambil untung para pelaku pasar setelah pada hari sebelumnya naik.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan pergerakan rupiah masih dipengaruhi berita bahwa vaksin COVID-19 dapat tersedia dalam waktu dekat sehingga meningkatkan optimisme atas pemulihan ekonomi global.
Perusahaan farmasi asal AS Pfizer Inc mengatakan pada Senin (9/11) bahwa kandidat vaksinnya, yang sedang dikembangkan dalam kemitraan dengan BioNTech Jerman, lebih dari 90 persen efektif dalam mencegah COVID-19.
Klaim tersebut didasarkan pada data dari 94 orang pertama yang terinfeksi virus dalam uji klinis skala besar Pfizer.
Pfizer Inc. datang saat jumlah kasus COVID-19 global melampaui angka 50,8 juta per 10 November 2020, dengan lebih dari 10 juta kasus di AS. Berita tersebut meningkatkan harapan bahwa obat COVID-19 akan segera tersedia.