Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Achmad Budiharto mengatakan bahwa calon ketua umum setidaknya harus mengantongi dukungan dari 10 pengurus provinsi (pengprov).
“Sesuai AD/ART PBSI minimal (didukung) 10 pengprov,” kata Budiharto saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin.
Baca juga: Indonesia akhirnya mundur dari Piala Thoms & Uber 2020
Adapun PBSI mempunyai 34 pengurus provinsi yang memiliki hak suara untuk pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional (Munas) PBSI nanti. Calon ketua umum akan ditetapkan oleh tim penjaringan.
Namun hingga saat ini, menurut Budiharto, persiapan munas masih dalam proses, dan diperkirakan digelar Oktober atau November mendatang.
Baca juga: Dukungan untuk Moeldoko menJadi Ketum PBSI Terus Mengalir
Bursa calon Ketua Umum PBSI periode 2020-2024 hingga saat ini baru memunculkan satu nama, yaitu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Sejumlah legenda bulu tangkis Indonesia, pada pekan lalu, bahkan resmi mengusung nama Moeldoko untuk maju sebagai calon Ketua Umum PBSI periode 2020-2024, menggantikan Wiranto yang jabatannya akan berakhir pada Oktober nanti.
Baca juga: PB Jaya Raya Mendukung Moeldoko Pimpin PBSI
Mereka di antaranya Liem Swie King, Lius Pongoh, Ivanna Lie, Tontowi Ahmad, Liliana Natsir, Christian Hadinata, serta Yuni Kartika dari PB Djarum. Sedangkan Jaya Raya mengirimkan Imelda Wiguna, Rudy Hartono, dan Markis Kido sebagai perwakilannya.
Tak hanya itu, beberapa pengprov, seperti Pengprov Jawa Timur, Pengprov Jawa Tengah, dan Pengprov Yogyakarta juga telah secara terbuka menyatakan mendukung Moeldoko maju mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di organisasi bulu tangkis Indonesia.