Washington (ANTARA) - Istana Kepresidenan Amerika Serikat, Gedung Putih, pada Senin (25/5) memberlakukan pembatasan perjalanan dari Brazil ke Amerika Serikat dua hari lebih cepat setelah negara di Amerika Latin itu menjadi pusat penyebaran COVID-19 kedua di dunia.
Pembatasan itu akan berlaku pada Selasa (26/5) waktu setempat atau pukul 03:59 GMT, Rabu (27/5).
Baca juga: Bahaya, Brazil sudah melampaui Italia dan Spanyol dalam jumlah kasus corona
Sebelumnya pada Minggu (24/5), Pemerintah AS mengumumkan pembatasan akan diberlakukan pada 28 Mei.
Pernyataan itu tidak menyebutkan alasan pembatasan dimajukan lebih awal. Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, yang mengurusi imigrasi, belum menanggapi pertanyaan terkait masalah tersebut.
Baca juga: Real Madrid mengontrak talenta muda asal Brasil Reinier
Larangan perjalanan itu dapat menjadi pukulan bagi Presiden Brazil Jair Bolsonaro, yang mengikuti langkah Presiden AS Donald Trump dalam menanggulangi pandemi. Bolsonaro dan Trump kerap mengkritik aturan jaga jarak dan keduanya mempromosikan penggunaan obat COVID-19 yang belum terbukti khasiatnya.
Gedung Putih pada Minggu (24/5) mengatakan pembatasan perjalanan itu bertujuan untuk memastikan warga asing tidak membawa virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), penyebab COVID-19, ke AS. Walaupun demikian, pembatasan itu tidak berlaku untuk arus barang antarnegara.
Penasihat keamanan nasional Trump, Robert O'Brien pada Minggu mengatakan pemerintah perlu menerapkan sejumlah kebijakan untuk melindungi rakyat AS. Ia berharap kebijakan pembatasan itu akan berlaku sementara waktu.
AS masih jadi negara dengan jumlah pasien COVID-19 terbanyak di dunia.
Sumber: Reuters.
Amerika membatasi perjalanan dari Brazil akibat kasus COVID-19 tinggi
Selasa, 26 Mei 2020 15:24 WIB
Sebelumnya pada Minggu (24/5), Pemerintah AS mengumumkan pembatasan akan diberlakukan pada 28 Mei.