Bogor, (Antaranews Bogor) - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, akan menindak segala bentuk kekerasan dan teror termasuk gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan tidak memberikan tempat bagi para pelaku untuk tinggal maupun berada di kota tersebut.
"Tidak ada tempat bagi pelaku teror di sini (Kota Bogor-red), tidak boleh ada kekerasan di Kota Bogor siapapun yang melakukan kekerasan tidak berhak tinggal di sini," kata Bima dalam deklarasi penolakan ISIS di Brajamustika, Rabu.
Bima mengatakan, makna dari siapapun pelaku kekerasan atau teror tersebut tidak hanya berlaku bagi gerakan ISIS saja, tetapi untuk segala bentuk gerakan kekerasan lainnya termasuk geng motor, tawuran maupun organisasi lainnya.
"Saya lahir di Bogor, enam generasi keluarga saya tinggal di Bogor, saya belum pernah mendengar Bogor konflik, "keos" (ricuh-red), tetap "uyup" (aman dan damai-red)," kata Bima.
Bima dengan tegas menyatakan, agar pelaku teror maupun kekerasan lainnya untuk berhati-hati karena Pemerintah Kota Bogor bersama aparat penegak hukum tidak mengizinkan Kota Bogor dikuasai oleh pelaku kejahatan.
Menurut dia, menciptakan Bogor yang damai bukan sekedar tidak ada konflik, tetapi damai juga berkaitan dengan perasaan serta pemikiran orang yang tinggal di dalam kota tersebut.
"Kita siap melawan kekerasan, karena kekerasan berbading terbalik dengan kecerdasan," katanya.
Memaknai deklarasi penolakan ISIS, lanjut Bima tidak hanya sekedar menjadi ajang deklarasi tanpa adanya aksi nyata untuk menolak keberadaan ajaran atau gerakan kekerasan dan teror di Kota Bogor.
"Masyarakat, aparat penegak hukum, pemerintahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda harus bersama-sama kita lawan segala bentuk kekerasan, jangan beri tempat mereka untuk tinggal di Kota Bogor," kata Bima.
Bima: Tidak ada tempat bagi pelaku teror
Kamis, 14 Agustus 2014 9:18 WIB