Bekasi, (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengintensifkan penyuluhan dampak negatif aktivitas organisasi radikalisme Negara Islam Irak dan Syria (ISIS) kepada masyarakat di wilayah setempat.
"Yang saat ini menjadi skala prioritas adalah kaum pelajar. Agar dengan pembekalan ini mereka jadi tahu bagaimana pencegahannya," kata Kepala Bagian Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kota Bekasi, Rudi Sabarudin, di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, penyuluhan itu juga berlaku pada seluruh lapisan masyarakat yang akan disampaikan melalui masing-masing perwakilan tokoh masyarakat.
"Pemkot Bekasi tidak akan mentolerir ajaran ISIS di tengah masyarakat," katanya.
Menurut dia, penyuluhan terhadap bahaya ISIS dilakukan pihaknya dengan melibatkan Komite Intelejen Daerah (Kominda) Kota Bekasi.
Penyuluhan itu dilakukan dengan mendatangi 56 kantor kelurahan di 12 kecamatan setempat dengan mengumpulkan sejumlah peserta penyuluhan dari kalangan warga, pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat.
"Pencegahannya dengan sosialisasi kepada instansi terkait, menggandeng tokoh agama, serta tokoh masyarakat, dan pengurus masjid yang ada di Kota Bekasi," kata Ketua Harian Kominda Kota Bekasi Maryono.
Menurut dia, bahaya ideologi ISIS di antaranya dapat memecah keutuhan umat Islam, karena ideologinya mengajarkan radikalisme, seperti aksi bom bunuh diri dan peperangan dengan siapa pun yang tidak sejalan dengan ideologi mereka.
Dia mengatakan, bahaya lainnya organisasi ISIS dilihat dari kepentingan berbangsa dan bernegara adalah dapat merusak kesatuan Negari RI.
"Karena ISIS tidak menghendaki adanya perbedaan yang justru menjadi fondasi utama dari ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," katanya.
Pemkot Bekasi intensifkan penyuluhan bahaya ISIS
Sabtu, 9 Agustus 2014 11:36 WIB