Bogor, (Antaranews Bogor) - Direktur RSUD Kota Bogor Jawa Barat Triwanda Ellan mengatakan, pihaknya akan melengkapi layanan forensik di rumah sakit tersebut.
"Soal layanan forensik masuk dalam rencana, karena fasilitas itu juga akan kita sediakan di RSUD Kota Bogor," kata Triwanda, di Bogor, Jumat.
Pemerintah Kota Bogor resmi memiliki RSUD setelah diserahterimakan pada Kamis 7 Agustus 2014 dari pengelola sebelumnya yakni Yayasan Karya Bhakti.
Rumah sakit kelas B tersebut telah memiliki layanan medik lengkap dan fasilitas yang memadai, temasuk layanan foreksi yang akan disiapkan.
Triwanda mengatakan, saat ini pihaknya fokus mengoptimalkan layanan kesehatan terutama bagi masyarakat kelas menengah ke bawah dengan menambah jumlah tempat tidur kelas tiga.
"Karena saat ini jumlah tempat tidur untuk kelas tiga baru 20 persen, sementara amanat dari DPRD, RSUD Kota Bogor harus memiliki 40 persen tempat tidur kelas tiga," kata Triwanda yang juga mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Triwanda menyebutkan, penambahan tempat tidur kelas tiga sudah disiapkan anggarannya sebesar Rp15 miliar yang akan direalisasikan pada tahun 2015.
Terkait layanan foreksi, dulunya Kota Bogor memiliki RS PMI yang mempunyai fasilitas aktivitas otopsi untuk menunjang kinerja anggota Kepolisian dalam mengindentifikasi temuan mayat yang kerap terjadi.
Namun sejak mesin pendingin jenazah rusak, layanan forensik di RS PMI tidak lagi berfungsi. Untuk memperbaikinya diperlukan dana sebesar Rp1,5 miliar.
Menurut petugas Forensik RS PMI, daya tampung mesin tersebut dapat menyimpan 12 jenazah, tetapi karena rusak, pihak rumah sakit tidak berani lagi menerima kiriman mayat yang tidak dikenal.
Selama ini RS PMI Bogor merupakan rumah sakit rujukan semua rumah sakit di wilayah Bogor, seperti Sukabumi, Cianjur dan Depok. Sejak sarana foreksi mengalami kerusakan, aktivitas otopsi tidak lagi bisa dilakukan.
Untuk proses otopsi, Kepolisian Bogor harus mengirim jenazah yang ditemukan ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
RSUD Kota Bogor akan dilengkapi layanan forensik
Jumat, 8 Agustus 2014 10:15 WIB