Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus WIbowo mengatakan banjir yang terjadi di Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur sejak Sabtu (4/4) telah merendam empat desa.
"Menurut laporan BPBD Kabupaten Paser, banjir terjadi setelah Daerah Aliran Sungai Kandilo meluap karena tidak mampu menampung peningkatan debit air yang dipicu intensitas curah hujan yang tinggi," kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Agus mengatakan banjir merendam empat desa yang tinggi muka air 50 centimeter hingga 150 centimeter, yaitu Desa Batu Kajang, Desa Songkak, Desa Kasungai, dan Desa Legai.
Baca juga: Banjir di Bandung berdampak pada 101.644 warga
Warga yang terdampak paling banyak di Desa Batu Kajang, yaitu 347 kepala keluarga atau 1.242 jiwa, kemudian Desa Songkak (101 kepala keluarga/357 jiwa), Desa Kasungai (33 kepala keluarga/102 jiwa), dan Desa Legai (148 kepala keluarga/557 jiwa) sehingga total warga terdampak 629 kepala keluarga/2.258 jiwa.
"Laporan sementara, tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut. Namun, beberapa rumah dan bangunan rusak karena terdampak banjir. Kerugian akibat banjir masih dalam pendataan lebih lanjut," tuturnya.
Tim gabungan telah bersiaga untuk menanggulangi banjir, antara lain dari BPBD Kabupaten Paser, Polser Batu Sopang, Koramil Batu Sopang, Palang Merah Indonesia (PMI) Ranting Batu Sopang, beberapa badan usaha, relawan, dan masyarakat. (TZ.D018)
Empat desa di Kabupaten Paser terendam banjir
Minggu, 5 April 2020 18:21 WIB
Menurut laporan BPBD Kabupaten Paser, banjir terjadi setelah Daerah Aliran Sungai Kandilo meluap karena tidak mampu menampung peningkatan debit air yang dipicu intensitas curah hujan yang tinggi.