Bekasi (Antara) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, melibatkan sejarahwan dan masyarakat dalam menentukan desain pembangunan pintu gerbang utama sebagai landmark kawasan setempat.
"Keterlibatan sejarahwan dan masyarakat diperlukan agar landmark Kota Bekasi berkarakter," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, di Bekasi, Sabtu.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat dilakukan pihaknya melalui sayembara desain landmark yang berlangsung pada bulan Juli 2013.
Dalam lomba tersebut, Pemkot Bekasi akhirnya menetapkan Suria Wiyadi dan Zulhadi Sahputra sebagai pemenang Lomba Desain Landmark Kota Bekasi.
Landmark tersebut mempunyai makna hari jadi Kota Bekasi yang jatuh pada tanggal 10 maret 1997, terdiri dari tiga tingkat yang menengadah ke atas seperti orang berdoa, dan di dalam ruang landmark tersebut akan terukir nama-nama pahlawan dan tokoh daerah.
Adapun keterlibatan sejarahwan, kata dia, untuk menentukan nama-nama putra daerah yang dianggap layak tercantum namanya dalam landmark tersebut.
"Saat ini telah masuk pada tahap perencaan pembangunan dengan melibatkan berbagai unsur seperti tim pemenang lomba, sejarahwan, maupun akademisi untuk memberikan masukan tentang nilai-nilai sejarah Kota Bekasi yang akan tertera pada landmark tersebut," katanya.
Rahmat menjelaskan bahwa landmark Kota Bekasi dalam bentuk gerbang masuk itu akan terletak di Jalan Ahmad Yani tepatnya selepas gerbang tol Bekasi Barat depan Mega Bekasi Hypermal.
"Landmark tersebut memiliki perpaduan antara ikon daerah serta jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk mengakomodasi kepentingan pejalan kaki agar tidak menganggu arus lalu lintas," katanya.
Keberadaan landmark di suatu kawasan, menurut dia, sangat penting di tengah maraknya pembangunan.
"Kondisi itu membuat gaya bangunan dan tata kota menjadi serupa satu sama lain. Gaya bangunan secara arsitektural merupakan gaya yang berlaku pada kearifan lokal. Landmark mempermudah orang dalam mengenali tempat berpijak," katanya.
Pemkot Bekasi libatkan sejarahwan bangunan landmark
Sabtu, 12 Oktober 2013 22:48 WIB