Bogor (ANTARA) - Jaringan Muda Mathla’ul Anwar menitipkan konsep Islam moderat atau Islam Wasathiyah yang menjaga nilai - nilai keislaman, keindonesiaan dan kemoderenan kepada Kyai Ma'ruf Amin.
Hal itu disampaikan dalam acara silaturrahmi dan deklarasi dukungan kepada pasangan capres/cawapres Ir Joko Widodo dan Prof Dr KH Ma'ruf Amin, di Kota Tangerang, Provinsi Banten, Sabtu (6/4/19).
"Agama mengambil peran tawassuth (tengah), dalam arti menentukan visi kenegaraannya dengan pendekatan membangun masyarakat Islam (Islam society) dari pada membangun negara Islam (Islam state)," kata Koordinator jaringan muda MA, Ahmad Nawawi.
Menurut Nawawi, alasan lain dukungan yang diberikan kepada KH. Ma’ruf Amin, karena ia merupakan tokoh yang lahir, besar, dan berkiprah di Bumi Banten, sehingga memiliki historis yang dekat dengan Mathla’ul Anwar dan juga lahir di Banten.
Ia mengatakan, leluhur KH. Ma’ruf Amin memiliki hubungan darah dengan Syekh Nawawi al-Bantani, yaitu ulama kharismatik asal Banten, yang juga merupakan guru dari salah satu pendiri Mathla’ul Anwar yaitu KH. Mas Abdurrahman.
Berdasarkan sejumlah alasan itu sebanyak 1.600 generasi muda MA asal Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bogor sepakat mendukung KH. Ma’ruf Amin sebagai cawapres mendampingi Ir. Joko Widodo.
Pada deklarasi tersebut dibacakan 5 poin deklarasi atau Panca Maklumat yaitu:
1. Bersama-sama menyatukan semangat untuk Indonesia maju
2. Siap menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika
3. Siap menjaga Islam yang Rahmatan Lil Alamin
4. Siap mendukung penuh Ir. H. Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019—2024.
5. Siap gerakkan seluruh kader militan MA melakukan pemenangan Ir. Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin.
Lima poin deklarasi tersebut sebagai wujud kewajiban dan tanggung jawab jaringan muda Mathla’ul Anwar karena KH. Ma’ruf Amin adalah tokoh pemersatu di tengah kemajemukan bangsa ini.
Jaringan muda MA titipkan Islam moderat ke Kyai Ma'ruf
Sabtu, 6 April 2019 20:33 WIB
Agama mengambil peran tawassuth (tengah), dalam arti menentukan visi kenegaraannya dengan pendekatan membangun masyarakat Islam (Islam society) dari pada membangun negara Islam (Islam state).