Depok (ANTARA) - Profesor Finance IPMI International Bussines School HM Roy Sembel menyatakan bahwa digitalisasi keuangan perlu segera diterapkan karena jika tidak, Indonesia akan mengalami kerugian besar.
"Kami akui memang masih banyak yang harus dibenahi, tetapi kita harus segera memulainya karena jika tidak, kita akan tertinggal," kata Roy dalam seminar bertajuk Digitalisasi Keuangan Lembaga Pendidikan Menuju Inklusi Keuangan' di Depok Jawa Barat, Jumat.
Dengan digitalisasi keuangan kata Roy, semuanya akan terkoneksi dan bisa menjadi kesempatan yang luar biasa, sehingga terbuka inovasi baru dan akses baru untuk meningkatkan layanan sampai ke pelosok.
"Kalau semula tidak terlayani sekarang bisa masuk dan terlayani dengan baik," jelasnya.
Roy mengakui memang masih banyak yang harus dibenahi namun hal ini tidak boleh sampai jadi penghalang. "Yang penting kita mulai dulu kemudian kita kembangkan teknologinya," ujarnya.
Dikatakannya masalah proteksi keamanan atau privasi dan lain-lain itu bukan hanya terjadi di Indonesia tapi di seluruh dunia. "Jka kita tidak mulai mengadopsi teknologi digital keuangan tersebut, kerugiannya akan jauh lebih besar," tegasnya.
"Ada beberapa cara yang bisa dilakukan meskipun tidak bisa 100 persen sempurna, " kata Roy.
Sementara itu Wali Kota Depok Idris Abdul yang hadir pada acara tersebut mengatakan digitalisasi memang suatu keniscayaan termasuk digitalisasi pendidikan yang bukan sekadar bagaimana memfasilitasi keuangan pembayaran sekolah, SPP, dari orang tua ke sekolah.
"Tidak hanya itu tetapi termasuk bagaimana mudahnya kita berkomunikasi menyelesaikan beberapa sekolah yang ada di Kota Depok," ujarnya.
Pakar: Rugi besar jika tak segera terapkan digitalisasi keuangan
Jumat, 22 Maret 2019 14:56 WIB
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan meskipun tidak bisa 100 persen sempurna,