Bogor (Antara) - Menyambut bulan Suci Ramadhan, pedagang timun Suri mulai bermunculan di sejumlah pasar tradisional dan pinggir jalan di Kota Bogor, Jawa Barat.
Dai (70) salah satu pedagang Timun Suri yang berjualan di Pasar HM Salmun dekat Pasar Anyar ini mulai berjualan sejak Senin (8/7) kemarin.
Kakek tua ini mengaku berjualan Timun Suri selama Ramadhan, ia meninggalkan dagangan jeruk dan mangganya dan beralih menjual Timun Suri selama bulan puasa.
"Setiap Ramadhan saya jualan Timun Suri juga ada Blewah, karena lebih banyak yang membeli ketimbang buah-buah yang lain," katanya saat ditemui di pasar, Selasa.
Doi menyebutkan, sejak kemarin Timun Suri miliknya sudah dibeli oleh beberapa pembeli. Untuk awal Ramadhan ini ia membeli sekitar 1 kwintal Timun Suri.
"Ya adalah yang beli, saya tidak hitung tapi sudah banyak yang membeli," katanya.
Pria yang sudah puluhan tahun berjualan buah ini mengatakan, satu buah Timun Suri saat ini dijual kisaran Rp5.000 hingga Rp8.000. Kadang dijual per kilogram tergantung pembeli.
Menurutnya, karena awal Ramadhan, harga Timun Suri sedikit lebih mahal dibanding bila sudah memasuki bulan puasa seiring membanjirnya buah yang paling diminati selama berpuasa itu.
"Sekarang masih sedikit mahal, karena masih awal-awal Ramadhan, kalau sudah tengah Ramadhan harganya bisa Rp3.000 sampai Rp5.000 per buahnya," ujarnya.
Pedagang Timun Suri ini merupakan pedagang musiman yang hanya muncul selama di bulan Ramadhan, kebanyakan dari mereka adalah pedagang yang biasa berjualan di pasar dan mengalihkan barang dagangannya dengan menjual aneka kebutuhan berpuasa.
Para pedagang membeli Timun Suri ini dari petani yang ada di wilayah Semplak dan Kabupaten Bogor, sehingga stok buah yang berukuran sebesar pepaya dengan warna didominasi kuning dan hijau itu tersedia banyak.
Menurut Dai, Timun Suri sangat segar dikonsumsi saat berbuka puasa. Timun Suri dibuat untuk minuman dengan cara diparut dan diberi air gula serta es.
"Baik untuk perut karena adem dan pereda panas dalam," katanya.
Sementara itu, salah satu penikmat Timun Suri, ibu Hajjah warga Ciomas ini mengaku sangat menyukai Timun Suri itu untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.
"Lebih segar kalau sudah minum ini, apalagi baik untuk perut dan sehat," katanya.
Pedagang Timun Suri ini mulai bermunculan di pasar-pasar tradisional, mereka juga mudah ditemukan di Jalan Sholis Iskandar yang biasa berjualan setiap hari khusus Timun Suri.
Pedagang Timun Suri mulai bermunculan
Selasa, 9 Juli 2013 13:11 WIB
Pedagang Timun Suri (Foto Antara/ M Agung Rajasa)
"Lebih segar kalau sudah minum ini, apalagi baik untuk perut dan sehat,"
