Bogor, (Antara Megapolitan) - Sudah menjadi tradisi setiap bulan Suci Ramadhan, pedagang Timun Suri bermunculan di sejumlah pasar tradisional dan pinggir jalan di Kota Bogor, Jawa Barat.
Dadi (54) salah satu pedagang Timun Suri yang berjualan di Pasar Merdeka, sudah mulai berjualan sejak awal Ramadhan, Kamis kemarin. Pejual timun suri merupakan pedagang musiman.
Ia mengaku sehari-hari berjualan buah seperti jeruk, mangga, dan salak di Jalan MA Salmun. Tetapi selama Ramadhan ia memilih berjualan Timun Suri karena daya belinya lebih tinggi dibanding buah lainnya.
"Setiap Ramadhan saya jualan Timun Suri dan Blewah, karena lebih banyak yang membeli ketimbang buah-buah yang lain," katanya saat ditemui di pasar, Minggu.
Dadi menyebutkan, penjualan Timun Suri selama Ramadhan cukup laris. Untuk Ramadhan ini, ia membeli sekitar satu kwintal Timun Suri, yang diharapkan dapat laku terjual selama minggu pertama puasa.
"Ya adalah yang beli, saya tidak hitung tapi sudah banyak yang membeli," katanya.
Pria yang sudah puluhan tahun berjualan buah ini mengatakan, satu buah Timun Suri saat ini dijual kisaran Rp5.000 untuk ukuran kecil hingga Rp8.000 ukuran sedang. Kadang dijual per kilogram tergantung pembeli.
Menurutnya, karena awal Ramadhan, harga Timun Suri sedikit lebih mahal dibanding bila sudah memasuki bulan puasa seiring membanjirnya buah yang paling diminati selama berpuasa itu.
"Sekarang masih sedikit mahal, karena masih awal Ramadhan, kalau sudah tengah Ramadhan harganya bisa Rp3.000 sampai Rp5.000 per buahnya," ujarnya.
Pedagang Timun Suri ini merupakan pedagang musiman yang hanya muncul selama di bulan Ramadhan, kebanyakan dari mereka adalah pedagang yang biasa berjualan di pasar dan mengalihkan barang dagangannya dengan menjual aneka kebutuhan selama bulan puasa.
Para pedagang membeli Timun Suri ini dari sejumlah petani salah satunya yang ada di wilayah Kemang, Kabupaten Bogor. Stok buah yang menyerupai pepaya dengan warna didominasi kuning dan hijau ini cukup banyak selama Ramadhan.
Timun Suri merupakan tradisi yang ada selama Ramadhan. Minuman ini sangat segar dikonsumsi untuk menu berbuka puasa. Timun Suri diolah sebagai minuman yang menyegarkan dengan cara diparut dan diberi air gula dilengkapi es.
"Baik untuk perut karena adem dan pereda panas dalam," kata Dadi.
Penjual timun suri tidak hanya ditemukan di pasar-pasar tetapi juga dipinggir jalan-jalan utama, seperti jalan Raya Kemang-Parung, jejeran pedagang timun suri terlihat di sepanjang jalan. Begitu juga di jalan-jalan seperti Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Sholis Iskandar, Semeru dan Kemang.
Salah satu penikmat Timun Suri, Kuswati warga Menteng, Kecamatan Bogor Barat, mengaku sangat menyukai Timun Suri itu untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.
"Lebih segar kalau sudah minum ini, apalagi sehat untuk perut," katanya.
Pedagang Timun Suri Bermunculan Selama Ramadhan
Senin, 22 Juni 2015 12:54 WIB
Setiap Ramadhan saya jualan Timun Suri dan Blewah, karena lebih banyak yang membeli ketimbang buah-buah yang lain.