Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI Eko Putro Sandjojo optimis Indonesia segera terbebas dari permasalahan stunting atau anak yang gagal tumbuh.
"Hanya dalam kurun waktu lima tahun kami berhasil menurunkan angka stunting dari 37,2 persen (2013) menjadi 30,8 persen (2018). Ini merupakan data riset kesehatan dasar 2018," katanya saat kunjungan kerja di Sukabumi, Selasa.
Bahkan, pihaknya pun optimis Indonesia akan bebas dari stunting kurang dari 10 tahun atau sebelum 2024 mendatang. Asalkan program dari pemerintah pusat bisa dilaksanakan dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk warga pinggiran dan desa.
Menurutnya, Dana Desa saat ini pun bisa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat seperti membayar upah kader posyandu dan sebagainya. Selain itu, kader posyandu di setiap desa sangat berperan penting dalam mengatasi permasalahan stunting ini.
Kasus stunting memang menjadi perhatian pihanya bukan hanya tugas Kementerian Kesehatan saja, maka dari itu tugas kader posyandu, pendamping desa dan aparatur desa masih banyak sehingga program pembangunan desa sebagai nawacita Presiden Jokowi harus dilanjutkan.
"Lima tahun belum bisa dikatakan selesai, karena masih banyak pekerjaan kita yang harus dilanjutkan salah satunya masalah stunting ini dan menjadi pekerjaan rumah warga desa yang akan kami bantu melalui berbagai program," tambahnya.
Eko mengatakan pihaknya juga akan berupaya meningkatkan pendapatan para kader posyandu dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) karena keberadaan mereka sangat penting yang tidak hanya pertumbuhan tubuh anak, tetapi tumbuh kembang otaknya.
Mendes optimis Indonesia segera terbebas stunting
Selasa, 15 Januari 2019 19:04 WIB
Lima tahun belum bisa dikatakan selesai, karena masih banyak pekerjaan kita yang harus dilanjutkan salah satunya masalah stunting ini dan menjadi pekerjaan rumah warga desa yang akan kami bantu melalui berbagai program.