Bogor, 23/4 (Antara) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, Jawa Barat menggelar acara peringatan 133 tahun wafatnya Raden Saleh Syarif Bustaman, yang dihadiri puluhan seniman dan budayawan, Selasa malam.
"Kegiatan ini dalam rangka mengenang sang Maestro, kegiatan diisi dengan serangkaian acara mulai dari doa bersama dan pameran seni budaya," kata Kepala Seksi Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, Uci Sanusi.
Uci menyebutkan, merupakan sebuah kebanggaan bagi Kota Bogor, bahwa Raden Saleh dimakamkan di Bogor.
Berbagai acara digelar dalam rangka memperingati wafatnya Raden Saleh, diantaranya pameran seni rupa yang menampilkan replikasi lukisan Raden Saleh di Gedung Kemuning Gading.
"Pameran ini akan berlangsung mulai 27 April hingga 7 Mei 2013 mendatang," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kota Bogor, Susilawati, mengatakan, untuk memperingati wafatnya Raden Saleh, saat ini Disbudpar tengah mengusulkan tanggal 23 April sebagai Hari Seni Rupa Nasional.
"Kami sedang memproses melalui mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wardiman Joyonegoro, agar mengusulkan kepada Mensesneg setiap tanggal 23 April diperingati sebagai hari Seni Rupa Nasional," katanya.
Menurut Suci, langkah ini sebagai salah satu upaya untuk mengenang Raden Saleh sebagai salah satu seniman hebat Indonesia.
Peringatan wafatnya Raden Saleh Syarif Bustaman, berlangsung di Gedung Kemuning Gading yang dihadiri puluhan seniman dan budayawan Bogor.
Selain berdoa bersama juga digelar renungan mengenang sang Maestro.
Sejumlah seniman dan budayawan hadir dalam malam renungan dan doa bersama antara lain pelukis Adenan Taufik, Ketua DK3B Sambas Bratasondjaja, dan dari Disbudpar hadir Kepala Seksi Kesenian Uci Sanusi.
Sebelumnya, acara memperingati wafatnya Raden Saleh, pada siang harinya para seniman dan budayawan Kota Bogor itu melakukan ziarah ke makam Raden Saleh Jalan Pahlawan Gang. Raden Saleh RT 03/ RW 06, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan.
Raden Saleh Syarif Bustaman, wafat pada 23 April 1880. Raden Saleh adalah sosok yang sangat mencintai lingkungan dan masyarakat Bogor, serta memilih dimakamkan di pemakaman keluarga Sunda di Bondongan, Kota Bogor.
Makam Raden Saleh sudah dua kali mengalami pemugaran. Pada September 1953, Presiden Sukarno meresmikan pemugaran makam Raden Saleh yang pertama.
Pada tahun 2006, melalui Galeri Nasional Indonesia mulai menggagas pemugaran kedua. Akhirnya tahun 2007, Saung Budaya, Fasilitas Publik, serta Taman di Komplek Makam Raden Saleh selesai dibangun oleh Galeri Nasional Indonesia.
Laily R
ilustrasi: bkpm.org