Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Hingga hari kelima proses pencarian dan evakuasi korba bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tinggal 11 korban tanah longsor yang belum ditemukan.
"Dari total korban yang hilang di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok ini sudah 22 korban yang ditemukan, 20 korban sudah teridentifikasi dan dua lainnya masih diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jabar," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada wartawan di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, pencarian untuk Jumat (4/1) ini ditunda dan akan dilanjutkan pada esok hari atau Sabtu (5/1). Tim pencari dan evakuasi pun masih bersiap untuk melakukan pencarian di enam koordinat yang diduga terdapat korban yang tertimbun tanah longsor.
Untuk pencarian akan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB yang model pencariannya dibagi menjadi dua shift, yang setiap shiftnya berjumlah enam tim. Ini bertujuan untuk mengefektiftas pencarian agar tim gabungan tidak kelelahan dalam melakukan operasi kemanusiaan ini.
Hingga saat ini personel evakuasi terus berdatangan baik dari TNI, Polri, Basarnas, Sarda, BPBD, BNPB serta relawan lainnya. Namun demikian, petugas yang melakukan pencarian agar tetap waspada karena khawatir terjadi longsor susulan.
"Di hari kelima pencarian dan evakuasi cuaca cukup cerah dan kami berharap di hari berikutnya cuaca kembali cerah untuk mempermudah proses pencarian korban yang belum ditemukan," tambahnya.
Eka mengatakan untuk mempermudah pencarian diturunkan tiga alat berat dan juga dibantu anjing pelacak. Pada bencana tanah longsor ini 29 unit rumah rusak berat (tertimbun), 64 selamat, tiga luka berat (dua sudah boleh pulang), 22 orang meninggal dunia dan 11 orang masih hilang.
Editor berita: B. Santoso
11 korban bencana tanah longsor belum ditemukan
Jumat, 4 Januari 2019 22:23 WIB
Dari total korban yang hilang di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok ini sudah 22 korban yang ditemukan, 20 korban sudah teridentifikasi dan dua lainnya masih diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jabar.