Banda Aceh (ANTARA) - Peringatan Hari Quarry (Quarry Day) yang tiap tahun berlangsung di Quarry Clay perusahaan pertambangan PT Solusi Bangun Andalas, di Lhoknga, Aceh Besar, Nangroe Aceh Darussalam, Rabu, menyerukan kembali pembangunan yang memperhatikan tiga hal, yakni lingkungan (environment), pendidikan (education), dan pemberdayaan (empowerment).
GM Solusi Bangun Andalas R. Adi Santosa mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen terhadap perusahaan terhadap pertambangan berwawasan lingkungan atau green mining. Quarry Day 2024 berisi edukasi aktivasi lingkungan dan penyediaan ruang keterlibatan UMKM.
Perusahaan tersebut tidak hanya melaksanakan praktik pertambangan yang baik sebagai bentuk kepatuhan, tetapi komitmen dalam transisi menuju industri hijau dan memastikan keberlanjutan usaha, sehingga menadi bagian dari pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Kegiatan peringatan itu juga diisi dengan penanaman 500 batang pohon di area bekas tambang tanah liat, kemudian ratusan pohon lainnya akan ditanam di area bekas tambang batu gamping serta dibagikan ke lingkungan sekitar sebagai komitmen Perusahaan dalam mendukung program pemerintah Aceh melalui gerakan Tahiroe Aceh (Gerakan Aksi Tanam Hijaukan Nanggroe Aceh).
Selain itu, melepas tiga ribu ekor calon induk ikan kakap putih di Sungai Krueng Raba, serta kunjungan ke area Karst Gua Weung Dalam.
Hingga bulan ini, Solusi Bangun Andalas telah menghijaukan area tambang tanah liat seluas 15,68 hektare dan 16,58 hektare untuk area tambang batu gamping.
Penjabat Gubernur NAD Safrizal ZA sangat mendukung green mining. Dalam kesempatan itu dia melepas ribuan calon induk ikan kakap putih di Krueng Raba.
Baca juga: Menteri LH: Rehabilitasi dan konservasi lahan solusi cegah bencana
Baca juga: Menteri LH: Indonesia mulai perdagangan karbon profesional pada awal 2025