Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi meninjau Pasar Cibarusah di Desa Cibarusah Kota, Kecamatan Cibarusah untuk mengecek harga sekaligus ketersediaan bahan pokok dan penting bagi masyarakat menjelang hari libur Natal hingga Tahun Baru 2025.
"Tadi saya juga bertanya langsung kepada para pedagang, memang ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan, meski tidak terlalu signifikan, seperti telur, cabai, minyak goreng dan beras. Tapi secara umum harga kebutuhan pokok di sini masih stabil dan terkendali," katanya di Cikarang, Rabu.
Ia mengatakan keterjangkauan harga hingga stok komoditas bahan pokok di daerah itu turut dipengaruhi faktor pasokan dengan jumlah relatif melimpah dari wilayah sekitar.
"Seperti harga daging yang masih terjangkau karena dipasok dari daerah sekitar termasuk karena rumah pemotongan juga ada di sini. Jadi mengurangi ongkos angkut dari produsen ke pasar," katanya.
Dedy menekankan bahwa selama ini pemerintah daerah terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok agar tidak terjadi lonjakan, terutama menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru.
"Kita terus pantau harga kebutuhan pokok di semua pasar di Kabupaten Bekasi sebagai upaya antisipasi terjadi lonjakan harga maupun kelangkaan di pasar," katanya.
Pihaknya juga mengambil sejumlah langkah strategis guna menjaga kondisi tetap stabil. Salah satu upaya yang dijalankan adalah menjalin sinergi dengan daerah produsen.
"Kita kerja sama dengan daerah penghasil seperti Subang, Garut hingga Brebes," ucapnya.
Kabid Pengendalian Bahan Pokok dan Penting pada Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Helmi Yenti mengatakan optimalisasi pengawasan menjadi salah satu upaya pemerintah daerah untuk mencegah terjadi kelangkaan, lonjakan harga hingga inflasi.
"Di tahun 2024 ini kita melihat perkembangan harga, itu wajib. Kita juga proaktif, membangun kerja sama pemerintah dan produsen," katanya.
Dia mengatakan proses pengawasan harga terhadap komoditas bahan pokok dilakukan secara berlapis mulai di tingkat unit pelaksana teknis daerah (UPTD) hingga Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi.
"Jadi pengawasan secara berlapis ini bertujuan agar semua objek bahan pokok bisa diawasi secara detail untuk mengetahui item mana saja yang berpotensi naik harga," katanya.