Tehran (ANTARA) - Guinness World Records menghentikan pencatatan rekor dari individu maupun organisasi Israel akibat agresi yang terus berlangsung di Jalur Gaza.
Keputusan itu muncul setelah meningkatnya tekanan publik dan kecaman dari berbagai organisasi hak asasi manusia yang menuding Israel melakukan kejahatan perang dan pelanggaran hukum internasional, menurut menurut sejumlah laporan, Rabu (3/12).
Organisasi Israel Gift of Life, yang bergerak dalam promosi donor ginjal sukarela, sebelumnya mengajukan permintaan kepada Guinness untuk mencatatkan sebuah rekor. Namun permintaan tersebut ditolak dengan pernyataan, “Kami saat ini tidak memproses pengajuan rekor dari Israel.”
Penolakan itu mencerminkan meningkatnya ketidakpuasan global terhadap tindakan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 70.000 warga Palestina dan melukai sekitar 171.000 orang sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, mayoritas di antaranya perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Taman di Jepang bagian tengah dinobatkan sebagai yang terkecil di dunia
Baca juga: Venezuela cetak Rekor Dunia Guinness dengan orkestra terbesar
Sanksi itu dipandang sebagai pesan jelas dari komunitas internasional kepada Tel Aviv, yang mempertanyakan tidak hanya legitimasi politiknya, tetapi juga posisi sosial dan budayanya.
Sejumlah pakar menilai keputusan ini dapat memicu gelombang sanksi budaya dan sosial lain terhadap Israel, seperti yang pernah terjadi di bidang olahraga dan akademisi.
Para aktivis hak asasi manusia juga mendesak organisasi internasional lain mengikuti langkah tersebut dan menuntut akuntabilitas Israel atas pelanggaran HAM yang dinilai berlangsung secara sistematis.
Sumber: IRNA-OANA
