Habitat Hijau Lestari-CEHP Unasa Surabaya, wujudkan Pasar Proklamasi Rengasdengklok

Dari kiri: Ketua LPPM CEHP Achmad Syafiuddin, General Manager Pasar Proklamasi Rengasdengklok Handi Wijaya, Direktur PT Habitat Vickie Charamita, Komisaris PT Habitat, Irwan dan Kepala Operasional Pengelola Pasar Proklamasi Rengasdengklok Yuyun Mahmud Yunus. ANTARA/istimewa

Jakarta (ANTARA) - PT Habitat resmi menggandeng Center of Environmental Health for Pesantren (CEHP) dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dalam program sustainability di Pasar Proklamasi Rengasdengklok sebagai langkah nyata menuju pasar tradisional yang lebih hijau mulai diwujudkan di Kabupaten Karawang.

Kolaborasi ini tak sekadar seremoni. CEHP Unusa hadir sebagai pembimbing sustainability, memimpin pendampingan dalam pengelolaan sampah, efisiensi energi, hingga edukasi pedagang soal pentingnya gaya hidup ramah lingkungan.

“Kami ingin pasar bukan hanya jadi pusat ekonomi rakyat, tapi juga pusat perubahan menuju ekonomi keberlanjutan. Dengan bimbingan CEHP Unusa, kami yakin Pasar Proklamasi bisa jadi contoh nyata pasar berkelanjutan di tingkat lokal,” ujar Vickie Charamita, Direktur PT Habitat.

Infrastruktur menjadi sarana dan prasarana umum, kerja sama ini juga menanamkan nilai - nilai kerukunan masyarakat pada asas ramah lingkungan keberlanjutan (sustainability) dalam pelaku pasar.

Kerja sama ini membuka jalan bagi lahirnya model pasar tradisional modern berbasis lingkungan. Program ini menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dalam keseharian pelaku pasar.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) yang juga ketua CEHP Unusa, Achmad Syafiuddin Ph.D, menambahkan bahwa kolaborasi ini adalah bukti nyata sinergi antara dunia industri dan akademisi.

“Kami akan fokus mendampingi para pedagang dan pengelola untuk menerapkan sistem pengelolaan sampah, efisiensi energi, serta pola kerja yang ramah lingkungan. Harapannya, pasar bisa menjadi tempat yang sehat, produktif, dan berdaya tahan,” jelasnya.

Program sustainability di Pasar Proklamasi Rengasdengklok ini akan berjalan dalam beberapa tahap — mulai dari sosialisasi, pelatihan, hingga implementasi dan monitoring berkelanjutan.
Langkah PT Habitat dan CEHP Unusa ini seolah menegaskan bahwa keberlanjutan bukan hanya urusan industri besar, tapi juga bisa tumbuh dari pasar rakyat — tempat denyut ekonomi lokal berdetak setiap hari.