Purwakarta (ANTARA) - Perusahaan benih sayuran di Kabupaten Purwakarta, Jabar, PT East West Seed Indonesia (Ewindo) berkolaborasi dengan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Ciangir Kabupaten Tangerang mengampanyekan ketahanan pangan kepada para narapidana melalui pelatihan budidaya sayuran.
Managing Director PT East West Seed Indonesia Glenn Pardede dalam keterangannya yang diterima di Purwakarta, Rabu menyampaikan melalui kerja sama ini, sebanyak 30 narapidana Lapas Ciangir mengikuti kegiatan pembinaan dan pelatihan budidaya sayuran.
Dalam kegiatan tersebut narapidana yang masih muda belajar teknik budidaya berbagai komoditas hortikultura seperti kangkung, timun, kacang panjang, cabai, melon dan jagung manis.
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam membangun sumber daya manusia pertanian yang tangguh, inklusif dan berdaya saing.
"Melalui pelatihan budidaya sayuran ini, kami ingin memberikan keterampilan yang dapat menjadi bekal hidup setelah warga binaan kembali ke masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, pertanian merupakan sektor yang terbuka untuk semua kalangan, dan pihak perusahaan melalui kegiatan ini ingin menanamkan semangat kerja keras, kemandirian, serta cinta tanah air kepada para narapidana Lapas Ciangir.
"Kegiatan ini diikuti 30 narapidana Lapas Ciangir. Para pesertanya ialah narapidana dari kalangan muda, karena bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda," katanya.
Kegiatan pelatihan ini meliputi pengenalan dasar pertanian hortikultura, pemilihan benih unggul, teknik persemaian dan penanaman, serta pemeliharaan dan panen. Para peserta juga mengikuti sesi praktik langsung di lahan pertanian Lapas Ciangir yang disiapkan khusus untuk kegiatan ini.
Kepala Lapas Ciangir, Soeistanto Poeji Djatmiko, menyampaikan pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen pihaknya untuk menjadikan Lapas sebagai tempat pembinaan yang produktif dan berorientasi pada kemandirian.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan pihak swasta seperti Ewindo yang menjadi kunci dalam menghadirkan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan peluang ekonomi masyarakat.
Ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif Ewindo yang secara nyata mendukung upaya pembinaan dan pemberdayaan warga binaan.
Dikatakannya, kegiatan semacam ini tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan baru, tetapi juga menumbuhkan harapan dan semangat untuk memulai kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti.
Program ini sekaligus menunjukkan kolaborasi positif antara dunia usaha dan lembaga pemerintah dalam memperkuat pembinaan narapidana di Indonesia.
Melalui kemitraan ini, warga binaan tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga motivasi untuk memperbaiki diri dan menjadi bagian dari pembangunan bangsa.
