Purwakarta (ANTARA) - Puluhan petani dari berbagai wilayah di Indonesia menerima penghargaan Master Panen 2025 dari PT East West Seed Indonesia (Ewindo) karena dinilai inspiratif dalam menggeluti sektor pertanian, pada momentum Hari Pangan Sedunia.
Managing Director Ewindo, Glenn Pardede, di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa menyampaikan penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada para petani.
Selama ini para petani berhasil membuktikan kemajuan pertanian dapat dicapai melalui penerapan teknologi modern, penggunaan benih hibrida unggul, serta semangat berbagi dan gotong-royong dalam membangun komunitas tani yang lebih kuat.
Ia mengatakan pada dasarnya penghargaan Master Panen kepada 25 petani dari berbagai wilayah di Indonesia ini bukan sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga panggilan untuk memperluas semangat berbagi dan kolaborasi di kalangan petani Indonesia.
Melalui penghargaan ini, Ewindo berharap semakin banyak petani di seluruh Indonesia yang terinspirasi untuk terus belajar, berinovasi, dan berbagi agar pertanian nasional semakin maju, mandiri, dan sejahtera.
"Master Panen adalah bentuk penghargaan bagi petani inspiratif yang berdampak nyata. Program ini menegaskan pentingnya untuk berdampak bagi sesama melalui semangat berbagi dan gotong-royong dalam kemajuan pertanian," katanya.
Salah satu penerima penghargaan Master Panen ini adalah Jarwan, petani berusia 40 tahun asal Kebumen, Jawa Tengah, yang dikenal sebagai pelopor budidaya cabai keriting Tangguh F1 di daerahnya.
Dengan penerapan teknik tanam yang efisien dan penggunaan benih unggul, Jarwan berhasil mencapai hasil panen yang stabil dan berkualitas.
Tidak puas dengan keberhasilan pribadi, Jarwan kini aktif membina lebih dari 200 petani lainnya, membagikan pengalamannya melalui pelatihan dan kelompok tani binaan.
"Petani Indonesia bisa maju kalau saling bantu. Saya ingin ilmu ini jadi manfaat untuk banyak orang,” kata Jarwan yang sudah bergelut sebagai petani sejak tahun 2007.
Penerima penghargaan Master Panen lainnya ialah petani dari Simalungun, Sumatera Utara, Pandi Wibowo. Sosok petani ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dapat mengubah nasib petani.
Dengan membudidayakan cabai keriting unggul dan timun Batara F1, pria yang akrab disapa Mas Bowo itu pernah mencatatkan pendapatan hingga Rp600 juta dalam satu kali panen cabai. Namun, yang lebih membanggakan, kini ia aktif membina 30 petani lain agar mampu mencapai hasil serupa.
Demikian juga dengan Edi Sukro, petani berusia 35 tahun yang menjadi salah satu sosok inspiratif penerima penghargaan asal Banyuwangi, Jawa Timur.
Edi Sukro adalah sosok petani dengan tekad kuat dan semangat belajar tinggi yang sukses membudidayakan melon Davina F1 dan semangka dengan hasil yang melimpah.
Tidak hanya berhenti di keberhasilan pribadi, Edi kini aktif membina lebih dari 50 petani muda untuk menerapkan teknologi budidaya modern dan memilih benih hibrida berkualitas tinggi.
"Keberhasilan bukan hanya soal panen besar, tapi bagaimana kita bisa menularkan semangat dan ilmu agar petani lain ikut maju," katanya.
Sementara itu, penghargaan Master Panen merupakan bentuk apresiasi PT East West Seed Indonesia (Ewindo) terhadap para petani inspiratif yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengembangkan teknik budidaya sayuran yang produktif dan komitmen membagikan ilmu serta pengalamannya kepada petani lain.
Tahun ini, total 25 petani dari berbagai daerah di Indonesia menerima penghargaan tersebut.
Para penerima penghargaan tidak hanya berhasil meningkatkan hasil panen dan pendapatan, tetapi juga berperan aktif sebagai mentor dan penggerak komunitas tani. Mereka berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun sistem pertanian yang lebih tangguh dan saling mendukung.
Program Master Panen merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Ewindo untuk memperkuat ekosistem pertanian nasional melalui inovasi benih hibrida, pelatihan teknis, serta pendampingan bagi petani di seluruh Indonesia.
