Karawang (Antaranews Megapolitan) - Sertu Marinir Hendra Syahputra dari Kesatuan Taifib Korps Marinir sempat berputus asa mencari kotak hitam Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 akibat derasnya arus bawah laut perairan Karawang, Kamis siang.
"Begitu kami turun arusnya kencang. Kemudian dengan keterbatasan, kita menggunakan tali untuk tidak terbawa arus karena tali tersebut agak menghambat kami," kata Hendra dalam siaran pers yang diterima Antara di Karawang.
Benda serupa "black box" atau kotak hitam yang diklaim sebagai bagian dari pesawat Lion JT 610 yang jatuh pada Senin (29/11) di Tanjung Karawang, ditemukan Hendra saat menyalam di kedalaman 35 meter, dengan koordinat S 05 48 48.051 - E 107 07 37.622 dan koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.
Hendra bersama timnya hanya berbekal alat yang bisa menangkap sinyal black box hingga kedalaman 35 meter ke dasar laut.
Di area yang memancarkan sinyal black box, hanya didapati sedikit serpihan pesawat yang membuat Hendra dan penyelam lain ragu.
Namun, sinyal itu terus diikuti hingga mengarah pada endapan lumpur yang menutup sebagian kotak hitam di dasar laut.
"Kami sempat putus asa karena arus sangat kencang, tetapi kami percaya yakin dengan tekad dan hati yang iklas serta mengikuti alat yang kami bawa, kami kecilkan areanya lalu pada tempat yang alatnya menimbulkan bunyi sensitif kami gali lumpur tersebut dan mendapatkan black box," ungkapnya.
Baca juga: Gambar serupa kotak hitam pesawat beredar
Ini cerita Hendra tentang penemuan benda serupa kotak hitam
Kamis, 1 November 2018 12:53 WIB
Begitu kami turun arusnya kencang. Kemudian dengan keterbatasan, kita menggunakan tali untuk tidak terbawa arus karena tali tersebut agak menghambat kami.