Depok (ANTARA) - Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI) bersama Yayasan Insan Mulia Pama (YIMP) melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan melakukan upaya pemulihan masyarakat pasca-gempa Cianjur melalui pemberdayaan pesantren dan kader kesehatan.
Ketua Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FIK UI Indah Permata Sari di Depok, Kamis, mengatakan kegiatan itu tidak hanya menjadi bentuk kepedulian sosial, tetapi juga strategi jangka panjang untuk membangun ketangguhan komunitas.
“Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kolaborasi antara pesantren dan masyarakat agar mampu mandiri dalam menjaga kesehatan komunitasnya," kata Indah.
Pihaknya berharap pos kesehatan pesantren (poskestren) dapat menjadi tim siaga yang tangguh dan siap beraksi ketika kondisi darurat terjadi, seperti saat gempa tahun 2022 lalu. Selain it, inisiatif ini menjadi langkah awal penguatan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
Baca juga: UI dan Hadhramout University Yaman perluas kolaborasi akademik dan riset
Program yang digagas dengan dukungan Direktorat Pengabdian dan Inovasi Sosial UI (DPIS UI) tersebut merupakan bentuk kepedulian FIK UI untuk memperkuat kapasitas masyarakat pasca-bencana, khususnya di bidang kesehatan dan kesiapsiagaan komunitas.
Sejak gempa besar melanda Cianjur pada tahun 2022, kebutuhan pemulihan sosial dan penguatan kapasitas lokal menjadi semakin mendesak. Karena itu pihaknya menjadikan sekolah dan pesantren sebagai garda terdepan dalam membangun kemandirian kesehatan masyarakat.
Program UI itu mendapatkan dukungan penuh dari Puskesmas Cugenang dan pemerintah kecamatan setempat, dengan fokus kegiatan pembentukan poskestren di Pondok Pesantren Ma’had Abdullah Ibnu Abbas.
Poskestren tersebut dikembangkan melalui pelatihan berjenjang dan kegiatan interaktif yang menyasar berbagai kelompok sasaran.
Baca juga: UI melalui KIC perkuat kolaborasi antara mahasiswa Korea dan Indonesia
Rangkaian kegiatan mencakup pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi kader kesehatan dan santri, pemeriksaan kesehatan umum untuk warga sekitar, serta edukasi pencegahan penyakit tidak menular dan promosi gaya hidup sehat.
Tim FIK UI juga menyelenggarakan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi anak-anak sekolah dasar dengan metode permainan edukatif, agar pesan kesehatan lebih mudah diterima.
Sementara itu bagi santri putri tingkat SMP dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dan penyuluhan pencegahan anemia untuk mendukung kesehatan remaja putri.
Selama pelaksanaan sebanyak 82 warga dan 150 santri dari jenjang SD, SMP, SMA, dan mahasiswa ikut terlibat aktif. Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi mereka dalam simulasi, diskusi, dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara gotong royong.
Baca juga: UI bersama Monash University kolaborasi riset dampak perubahan iklim
Ketua YIMP Jose O. Azmiral menyampaikan kemitraan tersebut menjadi langkah konkret dalam mempercepat pemulihan sosial dan kesehatan di wilayah terdampak bencana.
“Kolaborasi antara YIMP dan Tim Pengmas UI diharapkan tidak hanya mempercepat proses rehabilitasi, tetapi juga memperkuat kapasitas kader kesehatan dan santri agar menjadi agen perubahan di lingkungannya. Pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ketangguhan masyarakat,” kata Jose Azmiral.
