Bogor (Antaranews Megapolitan) - Lima dari enam orang anak ditemukan tewas dalam kubangan di area proyek perumahaan, Kampung Kedung Halang, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Menurut Kapolsek Tanah Sareal Kompol Muhammad Suprayogi, kelima anak yang tewas diduga karena tidak bisa berenang saat bermain di area tersebut.
"Jadi, itu sebenarnya mata air yang terbentuk secara alami karena 2 hari hujan, mata air meluap membentuk kubangan," kata Kompol Yogi.
Kronologi kejadian, sekitar pukul 12.30 WIB, pekerja proyek melaporkan kepada warga kampung sekitar ada anak yang tenggelam dalam Utuk atau mata air.
Korban bernama Muhammad Ilham (8), Muhammad Rafi (7), Ahmad Dafa (8), Faisal (12), dan Rafi Sudrajat (8). Mereka adalah teman bermain dan satu sekolah.
Menurut Yogi, saat kejadian pukul 12.30 WIB, para pekerja proyek tengah istirahat kerja sehingga tidak berada di lokasi proyek saat anak-anak tersebut bermain di sekitar mata air.
Sehari sebelumnya, mandor proyek pernah mendapati keenam anak tersebut mencoba bermain di sekitar mata air, kemudian melarang dan menyuruh mereka meninggalkan lokasi.
"Rupanya mereka datang lagi, penasaran mungkin mau mandi-mandi, apalagi siang tadi panas terik," kata Yogi.
Mata air tersebut, kata dia, sudah 2 hari ini meluap karena hujan yang mengguyur Kota Bogor. Luapan tersebut meluas hingga menyerupai kubangan dengan kedalaman mata air naik mencapai 2 meter.
"Saat musim kemarau, tinggi air di mata air tersebut hanya 0,5 meter," katanya.
Lokasi mata air relatif jauh dari perkampungan warga, sekitar 1 kilometer.
Pekerja mengetahaui ada yang tenggelam saat mendengar suara anak-anak minta tolong. Pekerja dan warga bergotong royong membantu menyelamatkan mereka.
"Dua anak berhasil diselamatkan, empat orang lainnya meninggal di tempat," katanya.
Dua anak yang berhasil diselamatkan karena bisa berenang bernama Muhammad Ilham dan Rafi Sudrajat. Kondisi keduanya kritis karena terlalu banyak menelan cairan yang bercampur lumpur dari kubangan.
Namun, sayangny, nyawa Rafi Sudrajat tidak terselamatkan, akhirnya meninggal dunia saat di rumah sakit.
"Satu anak lagi atas nama Muhammad Ilham masih kritis dirawat di ruang ICU untuk mengeluarkan lumpur yang ada di dalam tubuhnya," kata Yogi.
Peristiwa tersebut telah diketahui oleh orang tua korban, yang sangat shock atas kejadian tersebut. Kini, kelima jenazah telah dipulangkan ke rumah duka masing-masing.
Polisi juga telah memasang garis polisi di area kubangan, peristiwa dinyatakan sebagai musibah karena kurangnya pengawasan orang dewasa. (ANT/B[J).
Editor Berita: D. Kliwantoro.
Lima anak tewas tenggelam di kubangan air proyek perumahaan
Kamis, 18 Oktober 2018 17:56 WIB
Jadi itu sebenarnya mata air yang terbentuk secara alami, karena dua hari hujan, mata air meluap membentuk kubangan.