Bogor, 21/3 (Antara) - Terhitung sejak dimulainya kerja sama antara Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Pos Indonesia dalam layaman transaksi gadai emas per Desember hingga 15 Maret 2013, omzet gadai emas di Kantor Pos telah mencapai Rp10 miliar.
"Kerja sama ini telah menghasilkan bisnis yang baik bagi kedua belah pihak. Ini dilihat dari omzet gadai emas hanya dalam waktu beberapa bulan sudah mencapai Rp10 miliar," kata Direktur Utama BSM Yuslam Fauzi, dalam acara grand launching sinergi layanan gadai emas BSM iB dengan PT Pos Indonesia di Kantor Pos Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Yuslam mengatakan, omzet Rp10 miliar tersebut diperoleh dari transaksi gadai emas yang dilakukan oleh 16 outlet KCP BSM di Kantor Pos Indonesia.
Dijelaskannya, BSM dan PT Pos Indonesia telah menandatangani kerja sama sinergitas layanan gadai emas (iB) pada 2 Oktober 2011 lalu.
Dalam kerja sama tersebut, BSM dan PT Pos Indonesia sepakat untuk membuka layanan gadai di outlet-outlet PT Pos Indonesia yang di seluruh nusantara.
Pada November 2011 dilakukan uji coba "pilot project" BSM di Kantor Pos Rawamangun dan berjalan sukses. Keberhasilan proyek rintisan tersebut BSM kembali mengoperasikan 16 outlet di KCP BSM di jaringan PT Pos Indonesia.
"Ke 16 outlet ini tersebar di sejumlah wilayah yakni Aceh, Padang, Banjarmasin, Malang, Banguwangi, Bandung dan Jabodetabek," kata Yuslam.
Menurut Yuslam, sinergitas dengan PT Pos Indonesia bertujuan untuk mengoptimalkan potensi bisnis kedua pihak. Dengan menggandeng PT Pos Indonesia, BSM memperluas layanan gadai syariah kepada masyarakat.
"Kita tahu PT Pos Indonesia memiliki 3.729 unit kantor online dan 24,674 unit "point of sale". Tentunya hal ini menjadi potensi untuk mempercepat pengembangan bisnis gadai emas BSM," ujarnya.
Yuslam menambahkan, BSM telah mengembangkan bisnis gadai emas sejak 2009. Pada 2012, omzet gadai BSM telah mencapai Rp3,83 triliun. Sementara itu konsultan asing memperkirakan omzet gadai Indonesia pada 2015 mencapai Rp306 triliun.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana menyebutkan, kerja sama antara pihaknya dengan BSM merupakan bukti realisasi dari reposisi Pos Indonesia dari "Portal Company" menjadi "Network Company".
"Utilisasi aset dan jaringan kerja yang dimiliki Pos Indonesia terus dikembangkan menjadi mesin uang untuk memperkuat bisnis yang ada," ujar Ketut.
Ketut menambahkan PT Pos Indonesia saat ini sedang bertransformasi dan terus mengembangkan bisnisnya, termasuk di dalamnya pengembangan jasa keuangan yang sejalan dengan pengembangan bisnis yang dilakukan oleh BSM.
"Kerja sama ini dilakukan untuk mengakuisisi peluang bisnis perkembangan industri bisnis gadai yang sangat cepat dengan pasar yang besar tetapi pemain dalam bisnis ini masih sedikit," ujar Ketut.
Melihat peluang tersebut, Ketut menambahkan, PT Pos Indonesia dan BSM bersinergi untuk menjalankan bisnis terutama dalam gadai emas.
Omzet Gadai Emas di Kantor Pos Capai Rp10 Miliar
Kamis, 21 Maret 2013 15:02 WIB

Omzet Gadai Emas di Kantor Pos Capai Rp10 Miliar
omzet-gadai-emas-di-kantor-pos-capai-rp10-miliar