Tahapan implementasi e-tilang Kota Bekasi mulai bergulir

Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, Jawa Barat, memulai tahapan implementasi penilangan secara elektronik (e-tilang) di wilayah hukum setempat dengan membangun kesepakatan bersama sejumlah instansi terkait.

"Polrestro Bekasi Kota segera menggelar rapat khusus dengan pihak terkait. Prinsipnya kita ada?niatan untuk memberlakukan itu (e-tilang). Namun pasti ada proses yang harus ditempuh," kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto di Bekasi, Senin.

Menurut dia, tahap awal implementasi itu ada berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Bekasi guna menyiapkan sarana dan prasarana penunjang e-tilang.

Pada agenda rapat yang digelar Selasa (2/10), pihaknya akan membahas terkait kebutuhan alat dan sistem yang akan menunjang proses pembuktian kesalahan pengendara dalam berlalu lintas.

Indarto mengatakan, sistem e-tilang ke depan akan menjadi tren penanganan hukum terhadap pelanggar lalu lintas, menyusul sejumlah kota besar mulai mengimplementasikan program tersebut.

"Di Jakarta baru akan diujicobakan, tujuannya supaya masyarakat tertib berlalu lintas," katanya.

Dikatakan Indarto, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan saat ini telah menjadi kawasan percontohan nasional tertib lalu lintas, sehingga sudah sepatutnya didukung dengan mekanisme e-tilang.

"Jalan Ahmad Yani juara terbaik penerapan Tertib Lalu Lintas 2018 dan sudah tiga kali berturut menang. Tahun ini juga kita ditargetkan menang lomba Road Safety Parteneship Action 2018. Pekan depan diumumkan," katanya.

Secara terpisah, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan kesiapan jajarannya untuk mengimplementasikan e-tilang.

"CCTV kita sudah siap di jalan-jalan protokol dan kajian teknis juga sudah kita buat tinggal mensinergikan saja dengan kepolisian," katanya.

Tri berharap, aparatur Dishub dan Satlantas Polrestro Bekasi Kota dapat bersinergi mengimpelemntasikan e-tilang dalam waktu dekat.

"Karena e-tilang ini bisa lebih efektif dalam mengantisipasi pelanggaran lalu lintas yang bisa berdampak fatal kepada pengendara. Minimal bisa mengubah kebiasaan buruk masyarakat dalam berkendara karena diawasi sistem 24 jam," katanya.