Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menjalankan Program AI Talent Factory guna mencetak talenta digital andal yang mampu mengembangkan teknologi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) untuk menghadirkan solusi bagi persoalan bangsa.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemkomdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan, program ini diharapkan dapat melahirkan talenta digital yang menguasai teknologi AI serta menggunakannya untuk berinovasi.
"AI Talent Factory hadir bukan hanya untuk mencetak beginner atau intermediate talent, tetapi talenta advance yang siap menghadapi problematika yang dihadapi bangsa," kata Bonifasius dalam keterangan pers kementerian yang dikonfirmasi pada Sabtu.
Baca juga: Kemkomdigi ajukan izin prakarsa Rancangan Perpres terkait pengaturan AI
Baca juga: Kemkomdigi susun regulasi AI prioritaskan etika
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria yakin Indonesia bisa mencetak talenta digital AI yang berdaya saing global.
Dia mendorong para pengembang AI di Indonesia membuat aplikasi kecerdasan buatan menggunakan sumber daya dan kearifan lokal.
"Akan sangat baik kalau kita, misalnya untuk generative AI LLM atau Large Language Model itu kita bisa buat sendiri dengan menggunakan bahasa kita sendiri," katanya.
"Bahasa-bahasa daerah kita cukup kaya, suku kita cukup banyak, keragaman budaya kita juga luar biasa," ia menambahkan.
Baca juga: Kemkomdigi ajak mahasiswa isi kesenjangan kebutuhan talenta AI nasional
Nezar juga mengemukakan pentingnya meningkatkan kapasitas talenta digital agar tidak hanya bisa menggunakan teknologi, tetapi juga mampu menghadirkan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.
"Kita butuh sekitar sembilan juta talent lagi, dan kita juga harus berpikir bukan talent yang cuma sebagai users, tapi talent yang bisa masuk sebagai deployer sekaligus developer," katanya.
